Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melarang penjualan baju bekas impor atau thrifting yang sedang marak. Menurutnya usaha baju bekas impor itu merugikan para pengusaha tekstil dalam negeri dan membawa penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satunya mengenai efek yang ditimbulkan dari memakai barang bekas orang lain. Melansir um-surabaya.ac.id, beberapa pakaian bekas mengandung jamur, salah satunya jamur kapang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jamur kapang yang terdapat pada pakaian bekas disebabkan oleh udara yang lembab dan kurangnya aliran udara. Jamur ini memiliki ciri-ciri berwarna putih atau terkadang berwarna hitam kehijauan yang beraroma khas seperti bau apak serta bau tanah. Kemudian kapang tumbuh bercabang-cabang membentuk serabut. Sehingga keberadaan jamur tersebut biasanya berada di permukaan pakaian dan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Jamur kapang menyebabkan beberapa penyakit akibat dari paparannya. Seperti gatal-gatal dan reaksi alergi pada kulit, efek beracun iritasi, hingga infeksi karena pakaian tersebut melekat langsung pada tubuh.
Jamur kapang yang tumbuh di pakaian tentunya berbahaya bagi kesehatan. Bahkan, jamur ini tidak akan hilang walaupun pakaian tersebut sudah direndam dengan air panas dan dicuci berkali-kali.
Dirangkum dari Publikasi "Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Kapang Aspergillus Sp. Pada Kamar Kos Tanpa Induk Semang Di Kelurahan Sekaran" oleh Maulidhina Mahardika Kapang merupakan mikroorganisme multiseluler anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa.
Kapang bersifat aktif karena merupakan organisme saprofit dan mampu memecah bahan-bahan organik kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Di bawah mikroskop dapat dilihat bahwa kapang terdiri dari benang atau disebut hifa. Kemudian kumpulan hifa ini dikenal sebagai miselium.
Pertumbuhan kapang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain.
1. Kandungan Substrat
Substrat merupakan sumber nutrien utama bagi fungi. Nutrien baru dapat dimanfaatkan sesudah fungi mengekskresi enzim ekstraseluler yang dapat mengurai senyawa-senyawa kompleks dari substrat tersebut menjadi senyawa senyawa yang lebih sederhana.
2. Suhu
Suhu dalam ruangan berkaitan dengan pertumbuhan jamur kapang. Berdasarkan penelitian Rachmatantri menyatakan antara suhu dan mikroorganisme dinyatakan memiliki hubungan yang signifikan. Semakin tinggi suhu, maka jumlah mikroorganisme akan cenderung banyak. Sebaliknya semakin rendah suhu, maka jumlah mikroorganisme cenderung sedikit.
3. Kelembapan
Pengaturan kelembapan sangat penting dalam ruangan. Kelembapan tinggi dan debu dapat menyebabkan jamur kapang dan kontaminan biologis lainnya berkembang biak. Tingkat kelembaban relatif terlalu tinggi maupun rendah dapat menyebabkan suburnya pertumbuhan mikroorganisme.
4. Oksigen
Kapang bersifat aerobik (membutuhkan oksigen), sedangkan ragi atau khamir bersifat aerobik fakultatif (dapat hidup baik pada keadaan aerobik maupun anaerobik).
5. Derajat Keasaman (pH)
Secara umum, pH optimum yang bisa diterima oleh kebanyakan fungi adalah 3,8 – 5,6. Dibandingkan dengan bakteri yang mempunyai rentang pH antara 6,5 – 7,5, pH fungi jauh lebih asam.
6. Air
Miselium fungi hanya akan dapat tumbuh pada larutan yang mengandung air atau pada keadaan udara yang lembab. Meskipun demikian, ada juga beberapa fungi yang tetap dapat menghasilkan spora dan tubuh buah tetapi tidak dapat tumbuh baik dalam keadaan kekeringan yang ekstrim.
Jamur Kapang cenderung tumbuh pada aneka substrat, baik di lingkungan darat, perairan, maupun udara. Kapang dapat ditemukan di kayu lapuk, buah-buahan yang terlalu masak, makanan yang membusuk, dedaunan, batang pohon, kertas, tekstil, kulit, dan lain-lain.
Selain itu, jamur kapang juga di dikembangbiakkan di laboratorium. Pada media yang sesuai, kapang dapat tumbuh dan bersporulasi dengan cepat. Hal inilah yang menyebabkan kapang merupakan salah satu kontaminan yang umum ditemukan di laboratorium.
Pilihan Editor: Jokowi Larang Thrifting, Apa Bahaya Pakai Baju Bekas Impor?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.