Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gastro-hepatologi anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Prof. Dr. dr. Pramita Gayatri, Sp.A(K), menyarankan orang tua segera membawa anak ke rumah sakit jika ia menelan benda asing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau curiga anak tertelan benda asing, benda tajam, mainan, atau benda cair sebaiknya bawa ke RS. Kalau rumah jauh dari RS tapi dekat Puskesmas tetap bawa saja, mereka sudah diberikan pengetahuan untuk menangani itu," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pramita menyebut kasus anak menelan benda asing paling sering terjadi pada usia 1-5 tahun. Klasifikasi benda asing yang dimaksud bisa berupa benda cair seperti air aki, deterjen baik bubuk maupun cair. Ia juga menyebut kasus yang paling sering ditangani adalah anak menelan mainan seperti balok kecil, peluru berbentuk bulat atau kapsul, koin, dan baterai.
Segera bawa ke IGD
Untuk meminimalisir kelainan akibat menelan benda asing, ia mengatakan anak harus segera dibawa ke rumah sakit agar mendapat perawatan dengan cepat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dokter akan mendeteksi dengan cepat kegawatdaruratan dalam waktu 30-60 detik yang disebut survei primer.
Saat penanganan di rumah sakit, orang tua atau pendamping anak harus menceritakan secara detail apa yang terjadi kepada dokter agar tata laksana yang dilakukan sesuai dengan panduan penanganan tertelan benda asing. Salah satu tata laksana yang bisa dilakukan adalah endoskopi saluran cerna. Tindakan ini dilakukan jika benda asing tersebut sudah masuk ke dalam lambung atau usus untuk melihat dampak yang bisa terjadi agar tata laksana optimal dan ideal.
"Ketika benda asing baik cair maupun padat, tajam atau tumpul, kalau masih berada di kerongkongan sampai lambung akan bisa diambil. Tapi dengan endoskopi bisa melihat dengan jelas apa saja dampak tertelan benda asing tersebut sehingga bisa memberikan tata laksana yang optimal dan ideal," papar Pramita.