Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan terkenal di Inggris, Dr. Amir Khan, mengingatkan orang untuk tidak mengabaikan pendarahan pada lima bagian tubuh. Ia membagikan saran lewat akun Instagram miliknya agar orang-orang lebih waspada dan mungkin bisa menyelamatkan nyawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khan memulai penjelasannya dengan darah merah cerah pada kotoran yang bisa mengindikasikan adanya masalah di anus atau wasir. Sementara darah yang lebih gelap atau coklat mungkin menjadi sinyal adanya pendarahan di lambung atau usus kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Darah pada kotoran juga bisa jadi gejala sindrom iritasi usus (IBS) sehingga penting untuk segera memeriksakan ke dokter. "Tapi yang lebih penting, itu bisa jadi gejala kanker usus, terutama bila diikuti tanda seperti sakit perut, berat badan turun, atau perubahan kebiasaan buang air besar," jelas Khan, dikutip dari Mirror edisi 12 Maret 2025.
Selanjutnya, ia menyebut darah pada urine. "Ini bisa jadi gejala infeksi, mungkin juga batu ginjal, atau bisa jadi penyakit ginjal kronis, bisa juga kanker ginjal atau kandung kemih, jadi segera periksakan," saran Khan.
Sementara darah pada muntah bisa disebabkan ulkus di lambung atau luka di esofagus dan warnanya merah cerah, kata Khan. Bila warnanya gelap seperti air kopi yang tampak pada muntah, penyebabnya kemungkinan pendarahan di lambung.
"Terkadang batuk darah kelihatan seperti muntah dan itu bisa jadi gejala TBC atau kanker paru. Muntah darah juga bisa menjadi gejala lanjut kanker perut atau esofagus sehingga harus segera diperiksakan," ungkap Khan.
Jangan Sepelekan Meski Sedikit
Tanda peringatan keempat adalah pendarahan vagina tanpa penyebab jelas di luar siklus menstruasi. Khan menekankan seriusnya gejala ini, "Pendarahan berat, tak biasa, bisa menjadi penanda fibroid, endometriosis, adenomiosis, atau ketidakseimbangan hormon."
"Pendarahan vagina apapun setelah menopause harus diperiksakan. Tak peduli apakah hanya sedikit, langsung berhenti, tidak berlangsung lama. Meski hanya sekali dan sedikit, periksakan. Mungkin saja penyebabnya kanker rahim," imbau Khan lagi.
Ia melanjutkan, "Pendarahan di antara siklus menstruasi mungkin juga disebabkan banyak hal, waspada selalu. Pendarahan setelah berhubungan seks bisa disebabkan polip serviks, bisa juga infeksi, tapi mungkin juga kanker serviks dan selalu periksakan kondisi."
Khan juga mengingatkan untuk tidak menyepelekan pendarahan di telinga. Menurutnya, penyebab utamanya adalah, "Gendang telinga pecah, bisa juga luka atau infeksi telinga, tapi mungkin juga tanda adanya trauma kepala atau keretakan tengkorak."
Jika mengalami pendarahan telinga tanpa paham penyebab jelasnya, Khan menganjurkan pemeriksaan medis segera karena berpotensi menyebabkan kehilangan pendengaran, rasa sakit, atau pusing.