DALAM 20 menit anda bisa menjadi dokter. Percaya atau tidak.
Inilah yang dijanjikan Nissbo Shoji Co. Ltd. Dengan menggunakan
self-cbecker buatan perusahaan elektronik dari Jepang itu orang
akan dapat menyembuhkan paling sedikit 91 macam penyakit.
Peralatannya begitu sederhana hingga dalam waktu kurang dari
setengah jam seseorang sudah dapat mempergunakannya untuk
mendeteksi penyakit sekaligus menyembuhkannya.
Alat yang lebih kecil dari buku-saku ini (10 x 15 cm, tebal 3
cm) sebenarnya sudah sejak setahun lalu beredar di sini. Namun
pasarannya nampaknya belum memadai. Sampai sekarang selfchecker
yang terjual kurang dari 100 buah. Penyalurnya berpusat di
Yogyakarta. Di kota itu self-checker dijual bervariasi:
mahasiswa Rp 50.000, dokter Rp 60.000. Tapi di Jakarta harganya
seragam Rp 100.000.
Titik Tsubo
Self-checker terdiri dari sebuah kotak elektronik dan dua untai
kabel yang terdiri dari jarum deteksi dan batang pegangan,
digerakkan oleh baterai 9 volt. "Pencari-penyembuh penyakit" ini
bekerja berdasarkan prinsip akupuntur. Itulah makanya
perangkatan alat ini juga termasuk peta titik akupuntur yang
disebutkan titik Tsuho.
Menarik juga untuk melihat cara kerja alat ini, karena pedoman
untuk menemukan sesuatu penyakit justru lewatdaun telinga.
Karena itu selain peta titik akupuntur tadi terdapat pula
diagram daun telinga lengkap dengan titik-titik pemeriksaan.
Untuk mencari penyakit, ujung jarum deteksi ditunjuk-tunjukkan
ke sekujur permukaan daun telinga. Kalau sampai pada satu titik
kotak ajaib itu mengiang, maka letak titik itu disesuaikan
dengan angka dalam diagram daun telinga. Angka ini kemudian
menjadi penunjuk dalam mencari titik Tsubo.
Kalau daerah titik akupuntur sudah ditemukan, janlm deteksi tadi
ditempelkan ke sana. Kotak akan berdering kalau jarum deteksi
tadi memang sudah pas menunjuk titik akupuntur. Lantas tempelkan
ujung jarum itu seraya menekan tombol yang terdapat di kotak
sebanyak 30 kali. "Kalau.jarum yang membawa arus listrik itu
tertempel pada titik penyakit, takkan terasa sakit. Tapi kalau
bukan pada titik-penyakit, akan terasa bagai sengatan," cerita
A. Hamdan Boengsoe, wakil direktur CV Bidi Amien, agen
self-checker di Jakarta.
Karena peralatan itu dapat dikerjakan sendiri, tak heran di
antara pembeli tercatat sekitar 10 orang awam. Artinya bukan
dokter, bukan mahasiswa kedokteran, ahli akupuntur pun bulan.
Di antara akupunturis yang menggunakan alat tersebut termasuk
Ny. Daryatmo, isteri Ketua DPR RI, yang memang terkenal sebagai
akupunturis. "Alat ini adalah penentu diagnosa yang tepat
sekaligus penyembuhnya," kata Yonathan, koordinator penjualan
self-checker dari National Equipment & Engineering Co. Ltd. di
Yogyakarta.
Dari 91 penyakit yang bisa disembuhkannya antara lain disebutkan
tekanan darah tinggi, maag, kencing manis, lever, buta warna,
sulit tidur, TBC, botak, biri-biri dan jangan lupa juga
impotensi. Macam jamu jago saja.
Buang Waktu
Apa kata dokter? "Dengan logika biasa saya tidak percaya sebuah
alat yang begitu sederhana bisa menyembuhkan begitu banyak
penyakit," kata Tse Ching San, kepala bagian akupuntur RS Cipto
Mangunkusumo, Jakarta. Ia sendiri belum pernah menggunakan alat
tersebut.
Beberapa orang dokter ternyata ada juga yang mempergunakan
seperti Kepala Rumah Sakit Tentara Yogyakarta, dr Andu Sufyan.
"Brosur yang dikeluarkan pabrik terlalu muluk-muluk. Untuk
beberapa kasus penyakit alat ini tidak bisa membuktikan
keampuhannya," kata Andu. Dia juga beranggapan kalau
self-checker dipakai secara terusmenerus bisa mengakibatkan
terbakarnya bagian badan yang dialiri listrik. Namun ia mengakui
untuk encok alat ini sangat menolong, tapi janganlah untuk TBC
dan kanker. "Akan membuangbuang tenaga saja!"
Ada pula dr Sarodjo dari Bagian Mata RSU Pugeran, Yogyakarta,
yang telah membeli alat itu setahun lalu. Menurut ceritanya
self-checker itu ia beli hanya sekedar untuk tambahan saja dalam
praktek.
Ia sendiri sampai sekarang belum bisa memberikan kesimpulan
apa-apa. "Demi kepentingan masyarakat saya masih
mempelajarinya," kata Sarodjo. Maksudnya mencoba kebenaran
diagnosa self-checker itu dengan diagnosa ilmu kedokteran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini