Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kebiasaan Makan Tak Sehat Bisa Terkait Trauma, Berikut Contohnya

Ternyata, ada hubungan kebiasaan makan dan pilihan makanan dengan trauma masa lalu yang masih membekas. Berikut di antaranya.

31 Desember 2024 | 22.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita makan makanan manis. Unsplash/Thomas Kelley

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kita mungkin sudah tahu apa yang kita makan mempengaruhi perasaan tapi kita jarang membahas hubungan yang lebih dalam seperti kaitan antara pilihan makanan dan trauma masa lalu. Anda mungkin menganggapnya hanya sebagai camilan di malam hari, mengudap karena lapar atau bosan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Bolde, berikut pembahasan hubungan makanan dengan ungkapan trauma masa lalu yang mungkin masih membekas. Jika Anda merasakannya, tak ada salahnya untuk meminta bantuan pakar kesehatan mental.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketagihan makanan manis
Pernahkah Anda memperhatikan kebiasaan makan kue atau es krim ketika sedang stres atau kecewa? Makanan tersebut dipilih bukan hanya karena rasanya yang manis tapi juga bisa mengubah zat kimia di otak yang membantu Anda mengatasi emosi yang sulit. Jika masih merasakan sisa trauma, otak sangat senang menemukan cara cepat untuk membuat perasaan lebih baik dan gula salah satunya.

Ilustrasi wanita makan larut malam. Freepik.com/Tirachardz

Makan larut malam
Kebiasaan makan larut malam mungkin lebih terkait masa lalu dibanding nafsu makan. Saat orang lain tidur dan rumah terasa sunyi, kenangan masa lalu kembali muncul dan Anda pun mengambil sekantung keripik untuk melupakannya. Anda mungkin sungkan melakukannya di siang hari dan merasa lebih aman melakukannya di malam hari ketika tak ada orang lain yang akan memberi komentar. 

Tak mau makan
Ketika bagian tertentu kehidupan atau masa lalu menghantui, tak ada keinginan untuk makan bisa menjadi andalan Anda. Melewatkan waktu makan seperti memberi kekuatan pada Anda untuk melawan keadaan di sekitar. Pola seperti ini sering menjadi mekanisme menghadapi periode stres atau trauma.

Ngemil makanan asin
Anda susah berhenti makan keripik atau camilan asin lain. Garam memang sering membawa kita ke suasana sekarang lewat rasanya yang khas. Itulah alasan kita sering mengudap makanan asin ketika meras cemas. Tubuh ingin makanan asin saat sedang stres dan itulah yang sering dipilih orang yang masih memendam trauma karena bisa membawa keluar dari masa lalu.

Makan sampai tandas
Anda mungkin termasuk orang yang biasa menghabiskan makanan sampai piring licin tandas, bahkan bila sebenarnya sudah kenyang. Mungkin Anda punya pengalaman di masa lalu betapa sulitnya mendapatkan makanan, bahkan sampai kelaparan. Akhirnya kini muncul rasa bersalah jika tidak menghabiskan makanan karena ingat zaman susah dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus