Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seperti yang kita ketahui, bahwa orang tua dapat mempengaruhi kesehatan mental anak mereka.
Lingkungan keluarga dan jenis pengasuhan akan membantu perkembangan emosi anak untuk mencapai peningkatan psikologis.
Kesan di Otak Anak
Melansir dari exploringyourmind, Journal of Family Psychology menerbitkan sebuah penelitian bahwa setiap gerakan, kata, atau perilaku secara implisit atau eksplisit agresif meninggalkan bekasnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fenomena ini mengubah perilaku anak dan meninggalkan kesan di otak anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadi, apabila anak-anak tumbuh dalam lingkungan dengan strategi pengasuhan berbahaya (memukul, komunikasi agresif, atau pengasuh yang otoriter), maka, mereka cenderung menunjukkan perilaku dan karakteristik buruk.
Seperti tingkat percaya diri yang rendah, menganggap kebutuhan mereka sendiri tidak penting, mengekspresikan emosi itu negatif dan salah, dan tak bisa menerima dinamika keluarga merupakan hal normal.
Dilansir dari berbagai sumber dan Times of India, berikut beberapa kesalahan pola asuh orang tua yang sering mempengaruhi kesehatan mental anak, antara lain:
- Memanjakan anak secara berlebihan
- Bertengkar di depan anak
- Memiliki ekspektasi harapan yang tinggi dari anak
- Selalu menyelamatkan anak dari kegagalan
- Sistem favorit dalam keluarga
- Menyepelekan perasaan anak
- Tidak memastikan anak selalu nyaman
- Tidak mengajarkan anak tentang perawatan diri
- Tidak menetapkan batasan antara orang tua dan anak
Dalam verwellfamily, hubungan orang tua - anak yang kuat sebenarnya membuat pengasuhan anak lebih mudah, karena anak-anak lebih mendengarkan, membantu dan mengikuti arahan. Anak yang merasa terhubung juga lebih bersedia untuk berbicara dengan orang tuanya tentang masalah dengan teman atau di sekolah.
Begini, cara-cara mempererat hubungan antara orang tua dan anak:
- Tetapkan Waktu Keluarga Reguler
Luangkan waktu anda untuk menetapkan waktu keluarga agar menciptakan kenangan, baik itu malam menonton film, permainan, atau bahkan bersepeda keluarga setiap minggu.
- Biarkan Anak Memilih Aktivitasnya
Pastikan anak benar-benar tertarik dengan aktivitas tersebut sebelum berkomitmen melakukannya dalam keseharian.
- Bagikan Pekerjaan Rumah Tangga
Adakan pertemuan keluarga dan jelaskan bagaimana setiap orang akan membantu menyelesaikan tugas keluarga.
- Mulai Hobi atau Proyek Bersama
Tidak hanya mengajari anak-anak tentang pentingnya memberi kontribusi kepada masyarakat, sekaligus Anda dapat menghabiskan waktu bersama untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Demikian ihwal pola asuh orang tua yang banyak berpengaruh pada kesehatan mental anak.
BALQIS PRIMASARI
Baca : Kementerian PPPA Minta Orang Tua Pelihara Kesehatan Mental Anak Selama Pandemi