Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Koleksi Daur Sejauh Mata Memandang Manfaatkan Materi Sisa

Sejauh Mata Memandang melakukan berbagai kegiatan sehubungan dengan dilansirnya koleksi Daur di musim rintik 2019/2020 ini dalam beragam konsep

24 Oktober 2019 | 14.30 WIB

Model memperagakan koleksi desainer Chitra Subyakto dengan label Sejauh Mata Memandang dalam pekan mode Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 di Senayan City, Rabu, 22 Oktober 2019. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Model memperagakan koleksi desainer Chitra Subyakto dengan label Sejauh Mata Memandang dalam pekan mode Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 di Senayan City, Rabu, 22 Oktober 2019. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sejauh Mata Memandang (SMM) meluncurkan koleksi fashionbertema Daur memasuki musim rintik 2019/2020. Inspirasi dari 24 total look ini masih berkesinambungan dengan tema-tema koleksi SMM sebelumnya yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Daur tercipta dari keresahan SMM akan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang masih terjadi secara luas di berbagai aspek kehidupan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dengan mengambil motif dari koleksi-koleksi Sejauh Mata Memandang sebelumnya, koleksi Daur memanfaatkan teknik patchwork yang menggabungkan motif-motif ini dengan kombinasi fabrics terkini, tertuang dalam koleksi berpenampilan baru. Keseluruhan koleksi ditampilkan pertama kali di panggung Jakarta Fashion Week 2020, pada 22 Oktober 2019 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Model memperagakan koleksi desainer Chitra Subyakto dengan label Sejauh Mata Memandang dalam pekan mode Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 di Senayan City, Rabu, 22 Oktober 2019. TEMPO/Nurdiansah

24 total look yang dihadirkan, sebagian besar terbuat dari bahan katun dengan bias warna marun, kunyit, indigo, hitam dan putih, dengan tampilan yang lebih santai dan kasual. Koleksi rintik kali ini didominasi dengan modifikasi kebaya yang menjadi outer yang terinspirasi dari kebaya panjang Sumatera. Selain itu, garis desain menegaskan bentuk-bentuk yang asimetris dan terinspirasi dari bentuk baju bodo.

Tidak lupa beberapa statement outfit diciptakan untuk menyuarakan krisis iklim seperti masker, kantong belanja, tas botol minum dan aplikasi tulisan krisis iklim, menolak punah, jeda iklim, cinta laut dan cinta bumi. Terdapat pula logo extinction rebellion pada aksesoris seperti kantong handphone dan pouch sebagai tanda komitmen SMM untuk bersama-sama menciptakan dunia yang lebih layak ditinggali bagi generasi yang akan datang.

Model memperagakan koleksi desainer Chitra Subyakto dengan label Sejauh Mata Memandang dalam pekan mode Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 di Senayan City, Rabu, 22 Oktober 2019. Melalui Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto melakukan moderenisasi terhadap kain tradisional terutama kain batik. TEMPO/Nurdiansah

Chitra Subyakto, Founder & Creative Director Sejauh Mata Memandang mengatakan hanya tingkat kesadaran tinggi dari masyarakat yang mampu meredam laju kerusakan lingkungan ini. “Sebagai salah satu pemasok jenis produk yang paling banyak dikonsumsi, industri fashion pun memiliki andil. SMM ingin mengajak baik creator maupun konsumen untuk menjadi pihak yang lebih bertanggung jawab dalam melakukan peran masing-masing,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Chitra juga menegaskan bahwa sebagai merk fashion lokal yang menawarkan konsep slow fashion, SMM tidak hanya memperkenalkan keunggulan kualitas desain dan nilai estetika saja. Lebih dari itu, slow fashion adalah sebuah konsep fashion yang memperkenalkan esensi trendless dan timeless sehingga koleksi dapat berumur lebih panjang di tangan konsumen.

Model memperagakan koleksi desainer Chitra Subyakto dengan label Sejauh Mata Memandang dalam pekan mode Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 di Senayan City, Rabu, 22 Oktober 2019. Sejauh Mata Memandang tergabung dalam gerakan bendera I am Indonesian, gerakan untuk mencintai tekstil Indonesia bersama Oscar Lawalata. TEMPO/Nurdiansah

Di samping itu, koleksi slow fashion juga diciptakan dalam kurun waktu yang lebih panjang karena kehati-hatiannya dalam proses produksi yang ramah lingkungan dan jumlah yang terbatas. Ke depannya, SMM juga akan melakukan berbagai kegiatan sehubungan dengan dilansirnya koleksi Daur di musim rintik 2019/2020 ini dalam beragam konsep menarik lainnya sambil terus menyuarakan pentingnya menjaga bumi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus