Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang bisa dikatakan sehat jika memiliki risiko penyakit yang rendah, kondisi fisik dan mental yang baik. Orang sehat punya kesempatan yang lebih tinggi untuk melakukan interaksi sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orang bisa memegang kendali atau merasa memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan dan kesejahteraan sendiri. Spesialis Kedokteran Olahraga Angelica Anggunadi mengatakan selain pola makan dan manajemen stres, aktivitas fisik juga penting untuk sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pentingnya aktivitas fisik ini baik untuk kesehatan tulang, sendi, dan otot," ujarnya.
Angelica mengatakan setiap jumlah aktivitas fisik akan membuat merasa lebih baik. Jumlah minimal aktivitas fisik yang diperlukan untuk pencegahan penyakit adalah sekitar 30 menit aktivitas sedang setiap hari. Namun, untuk aktivitas fisik yang baik adalah mementingkan keamanannya agar terhindar dari nyeri, maka harus memilih aktivitas yang sesuai kemampuan.
Penyakit bukan penghalang untuk aktif bergerak. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter tentang olahraga yang sesuai dengan kondisi.
"Sedikit latihan lebih baik daripada tidak sama sekali, mulai dan yang ringan dan tingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan. Lalu, tetapkan goal yang hendak dicapai," tambahnya.
Menurutnya, meski selama pandemi ini lebih banyak di rumah, bukan berarti malas bergerak. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan meskipun hanya di rumah saja. Semua itu bisa dipilih berdasarkan latihan fisik yang baik, benar, dan terukur agar kesehatan tubuh tetap terjaga.
"Meskipun ruang gerak saat ini terbatas bukan berarti harus menjadi mager atau malas gerak. Harus konsisten dan cari jenis aktivitas yang disukai," tuturnya.
Baca juga: Tetap Sehat di Hari Tua dengan Cara Berikut