Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Roti jala yang tampilannya mirip dengan sajian crepes hanya berlubang-lubang meruakan salah satu menu sarapan khas masyarakat Melayu. Bila berkunjung ke Batam, suguhan roti jala pun jangan dilewatkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya roti yang tipis dengan bahan utama tepung terigu dan telur tersebut dipadu dengan olahan kari, bisa berupa kari kambing ataupun ayam. Untuk membuat kuliner ini sebagai ciri khas dan daya tarik wisatawan, akhir pekan lalu digelar pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk pembuatan roti jala sepanjang 73 meter. Kegiatan merupakan bagian acara Funtastic Ragam Indonesi Batam untuk Indonesia yang digelar Badan Pengusahaan Batam, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Humas BP Batam, Ady Soegiharto, mengatakan pemecahan rekor roti jala terpanjang tersebut merupakan bagian dari peringatan HUT RI ke-73.
"Sebelumnya kita sudah tercatat di MURI dengan menggelar tarian rampai Batam yang dibawakan sekitar 20 ribu penari dan kali ini kita mengangkat makanan khas Melayu roti jala," ujar Ady.
Ady menambahkan dengan masuknya roti jala terpanjang di MURI nanti diharapkan tidak hanya bisa dikenal oleh semua masyarakat Indonesia tapi juga dunia.
Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan pihaknya akan secara berkelanjutan mengelar acara-acara yang dapat mendatangkan para wisatawan lokal dan mancanegara.
"Tahun depan kita akan kembali mengadakan acara Batam Menari," papar Lukita.
Baca Juga:
Lezatnya Sarapan Mi Tarempa Suwir Tongkol Khas Kepulauan Riau
Lukita yakin Kota Batam bisa bersaing dengan negara-negara tetangga tidak hanya dari segi perekonomian tapi juga dari sisi pariwisata. Karena Kota Batam, kata Lukita memiliki potensi besar di bidang pariwisata.
Sementara itu Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Isdianto yakin dengan adanya kegiatan yang terjadwal, wisatawan lokal dan mancanegara yang datang ke Provinsi Kepri akan terus meningkat jumlahnya.
"Event seperti ini jangan hanya ada di Kota Batam saja, kabupaten atau kota lainnya juga harus mengarap event lain untuk mendatangkan wisatawan," ujar Isdianto.
ANTARA