Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan Spektrum Autisme (GSA) atau disebut juga sebagai Autism Spectrum Disorder (ASD) sering disalahartikan sebagai penyakit. GSA pada dasarnya merupakan suatu gangguan perkembangan kognitif yang berkelanjutan yang berarti akan berlangsung seumur hidup. GSA mempengaruhi perkembangan kognitif berpikir dan berbahasa, keterampilan motorik dan sosial. Setelah didiagnosis GSA atau ASD, seseorang tidak dapat sembuh sepenuhnya.
Baca: Tahukah Kamu, Satu Boneka Sesame Street Ini Wakili Anak Autistik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Psikolog Rr. Finandita Utari mengatakan ketika anak-anak Anda didiagnosis menderita GSA atau ASD, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengajari mereka keterampilan dasar seperti berbicara, berjalan, dan lainnya. "Karena keterampilan motorik mereka cenderung tumbuh lebih lambat dari anak-anak lain. Selain itu, mereka kesulitan untuk fokus dan memiliki keseimbangan yang kurang baik," katanya dala keterangan pers yang diterima Tempo pada 2 Juli 2019
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menjelaskan bahwa anak-anak dengan GSA atau ASD biasanya menghadapi tujuh tantangan umum, yaitu kontak mata yang terbatas, komunikasi verbal dan non-verbal, keterampilan sosial, keterampilan motorik, keterlambatan bicara, perilaku berulang, dan kesulitan beradaptasi. Ada berbagai cara agar kondisi tersebut menjadi lebih baik, salah satunya adalah dengan berolahraga atau melakukan gerakan yang melatih koordinasi tubuh, mulai dari mata, tangan, kaki, dan sebagainya. "Selain untuk kesehatan, kegiatan itu bermanfaat bagi mereka dalam meningkatkan keterampilan motorik, komunikasi, sosial, dan cara berpikir mereka. Suatu rutinitas dapat meningkatkan fokus, melatih kemandirian dan mengurangi hipersensitivitas mereka,” tambahnya.
Spesialis pendidikan Zumba® atau yang resmi disebut Zumba® Education Specialist (ZES), Olivia Febriani menyarankan agar para orang tua mempertimbangkan kelas Zumba® untuk anak-anak mereka dengan GSA atau ASD, karena kegiatan tersebut menuntut mereka untuk mengikuti instruksi koreografi, menyelaraskan tubuh dengan musik, dan mengendalikan laju pernapasan.
Anak-anak dengan GSA atau ASD dapat memulai kelas Zumba dengan bergabung di Zumba® Gold, karena kelas ini dilengkapi dengan koreografi yang mudah untuk diikuti, berfokus pada keseimbangan, rentang gerak, dan koordinasi. Meskipun pada awalnya dirancang untuk orang tua, Zumba® Gold terdiri dari gerakan intensitas yang jauh lebih rendah, sesuai untuk anak-anak penderita GSA atau ASD. Tentunya akan ada penyesuaian pada lagu dan gerakan, sehingga tidak dibutuhkan usaha keras.
Baca: Terapi Dini Bisa Menyembuhkan Autisme pada Anak? Ini Kata Ahli
Untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka, Olivia menyampaikan bahwa mereka juga harus mencoba kelas Zumba® Kids karena mereka akan bertemu dengan anak-anak lain dan belajar cara berteman. Bergabung dengan kelas Zumba® Kids dapat pula meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Terlebih lagi, bermanfaat untuk mengembangkan kepemimpinan, kerjasama regu, dan kepercayaan diri mereka. “Setiap orang memiliki naluri musik di dalam diri mereka. Menggerakkan tubuh mereka sesuai ritme, merangsang indera dan koordinasi tubuh mereka. Selain itu, mendengarkan musik membuat mereka bahagia," kata Olivia.