Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Rekomendasi dari IDAI

IDAI memberikan sejumlah rekomendasi untuk melindungi anak dari penularan pneumonia seperti yang kini mewabah di Cina.

2 Desember 2023 | 22.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberi sejumlah rekomendasi untuk melindungi anak dari penularan pneumonia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Surveilans infeksi sistem pernapasan pada anak perlu ditingkatkan, termasuk peningkatan fasilitas pemerintah untuk pengadaan fasilitas pemeriksaan untuk mengetahui kuman penyebab pneumonia pada anak, termasuk Streptococcus pneumonia, RSV, Mycoplasma pneumonia, dan lain-lain," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI, Piprim Basarah Yanuarso.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia juga menyarankan rumah sakit, klinik, dan puskesmas di Indonesia perlu melakukan analisis data jumlah pasien atau kunjungan dan kematian akibat infeksi saluran pernapasan atau pneumonia dari waktu ke waktu, baik pasien rawat inap, rawat jalan, maupun instalasi gawat darurat agar dapat dilaporkan dan dilakukan antisipasi dini jika ditemukan adanya peningkatan jumlah kasus yang signifikan.

"Pemberian ASI eksklusif, vaksinasi lengkap, dan vitamin A dosis tinggi sangat penting untuk mencegah bayi dan anak dari pneumonia," ujarnya.

Tak perlu panik
Piprim juga menegaskan masyarakat perlu meningkatkan kembali Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk di antaranya kebiasaan mencuci tangan dan pemakaian masker. Meski terjadinya peningkatan jumlah kasus pneumonia misterius yang disebabkan Mycoplasma pneumonia di Cina perlu dicermati, diwaspadai, dan ditindaklanjuti, ia menuturkan hal tersebut tidak perlu sampai menimbulkan kepanikan di masyarakat karena gejala akibat Mycoplasma pneumonia sama seperti gejala pneumonia pada umumnya, bahkan biasanya lebih ringan, serta penularan tidak secepat virus COVID-19.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengimbau masyarakat tidak panik dalam menyikapi wabah pneumonia misterius yang terjadi di Cina belakangan ini.

"Masyarakat tetap tenang, jangan panik," ujarnya.

Untuk memastikan masyarakat tetap tenang, Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya mitigasi untuk mengantisipasi merebaknya Mycoplasma pneumonia di Indonesia. Salah satunya
dengan menerbitkan Surat Edaran No. PM.03.01/C/4732/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus