Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Akibatnya, penderita anemia menjadi mudah lelah dan pucat karena organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada awalnya, anemia bisa sangat ringan sehingga Anda tidak menyadarinya. Tetapi, gejala memburuk saat anemia semakin parah. Tanda dan gejala anemia bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan anemia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tergantung pada penyebab anemia, Anda mungkin tidak memiliki gejala. Tanda dan gejala, jika memang terjadi, mungkin termasuk kelelahan, kelemahan, kulit pucat atau kekuningan, detak jantung tidak teratur, sesak napas, pusing atau sakit kepala ringan, sakit di dada, hingga tangan dan kaki dingin.
Berbagai jenis anemia memiliki penyebab yang berbeda. Melansir Mayo Clinic, berikut jenis-jenis anemia yang umum terjadi berdasarkan penyebabnya.
Anemia defisiensi zat besi
Jenis anemia yang paling umum dijumpai ini disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin yang cukup untuk sel darah merah.
Anemia defisiensi vitamin
Selain zat besi, tubuh membutuhkan folat dan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah yang cukup sehat. Pola makan kekurangan nutrisi ini dan nutrisi penting lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah.
Anemia akibat peradangan
Penyakit tertentu seperti kanker, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, penyakit ginjal, penyakit Crohn, dan penyakit inflamasi akut atau kronis lain dapat mengganggu produksi sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang.
Anemia aplastik
Anemia langka yang mengancam jiwa ini terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah. Penyebab anemia aplastik termasuk infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan paparan bahan kimia beracun.
Anemia yang berhubungan dengan penyakit sumsum tulang
Berbagai penyakit seperti leukemia dan myelofibrosis dapat menyebabkan anemia dengan mempengaruhi produksi darah di sumsum tulang. Efek dari jenis kanker dan gangguan mirip kanker ini bervariasi dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa.
Anemia hemolitik
Kelompok anemia ini berkembang ketika sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh sumsum tulang. Penyakit darah tertentu meningkatkan penghancuran sel darah merah. Anda dapat mewarisi anemia hemolitik atau mengembangkannya di kemudian hari.
Anemia sel sabit
Kondisi yang diturunkan dan terkadang serius ini adalah anemia hemolitik. Ini disebabkan oleh bentuk hemoglobin yang rusak yang memaksa sel darah merah untuk mengambil bentuk sabit yang tidak normal. Sel darah tidak teratur ini mati sebelum waktunya, mengakibatkan kekurangan kronis sel darah merah. Faktor-faktor seperti pola makan rendah zat besi, vitamin B-12, folat dan tembaga, gangguan usus, menstruasi, kehamilan, kondisi kronis, riwayat keluarga, hingga usia dapat menempatkan Anda pada peningkatan risiko anemia.
Apabila tidak diobati, anemia dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kelelahan ekstrem, komplikasi kehamilan, masalah jantung (aritmia), hingga berujung pada kematian. Oleh karena itu, temui dokter jika Anda menduga menderita anemia dan pastikan untuk makan makanan yang sehat dan bervariasi untuk mencegah beberapa jenis anemia.