Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tradisi Tahun Baru Imlek yang terkenal adalah angpao. Angpao adalah sejumlah uang yang diberikan sebagai hadiah kepada seseorang yang diselipkan dalam amplop merah dengan hiasan.
Baca: Tahun Baru Imlek Khas dengan Merah, Artinya Tidak Hanya Beruntung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warna merah dari amplop itu sendiri melambangkan keberuntungan dan diharapkan dapat mengusir roh jahat. Selama Festival Musim Semi Cina, orang-orang berpangkat lebih tinggi diharapkan dapat memberikan Angpao. Bos dan manajer akan memberikan amplop kepada karyawan mereka, dan orang tua akan memberikannya kepada anak-anak mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari the beijinger, ketika angpao diberikan kepada anak-anak, itu disebut ysuìqián, secara harfiah memiliki arti untuk mengusir “setan” dan “Raksasa Nian” yang akan mengganggu anak mereka.
Selama Dinasti Ming dan Qing, yasuiqian telah diberikan kepada anak-anak dalam bentuk koin yang diikat dengan tali merah. Hal itu diyakini melindungi anak-anak dari roh jahat, dan hal itu juga mencakup perihal keberuntungan.
Angpao juga diberikan pada orang dewasa yang belum menikah. Karena orang dewasa yang belum menikah dianggap masih sebagai anak kecil, jadi tetap harus menerima angpao. Angpao untuk orang dewasa yang belum menikah punya makna menangkal diri dari nasib buruk. Merah melambangkan keberuntungan dan uang tersebut diharapkan mendatangkan keberuntungan bagi penerimanya untuk masa yang akan datang.
Ilustrasi angpao Imlek. bukalapak.com
Terkait jumlah uang dalam angpao, tergantung masing-masing. Di banyak perusahaan, angpao sering diberikan sebagai gaji bulan ke 13 dan dibayarkan pada bulan Januari.
Namun, seperti yang dilansir dari the star, jumlah uang di dalam amplop, selain uangnya harus baru dan tidak lecek, biasanya berupa angka bulat. Seluruh angka selain angka empat dianggap baik, terlebih lagi angka delapan. Dalam tradisi Cina, angka empat seharusnya tidak muncul dalam jumlah, karena dalam bahasa Mandarin pengucapan kata "empat" menyerupai kata "death". Artinya kata empat menandakan nasib buruk bagi banyak orang Cina.
Tradisi imlek ini dilakukan di hampir semua tempat di dunia dan memiliki karakteristik masing-masing. Di Malaysia, misalnya, angpao diberikan kepada anggota keluarga atau teman yang belum menikah di pertemuan atau kunjungan rumah. Sementara di Taiwan, orang-orang yang bekerja memberikan angpao kepada para pengangguran, biasanya anak-anak muda.
Baca: Tahun Baru Imlek, Intip Makna 4 Hidangan Wajib di Hari Spesial
Di setiap Imlek, angpao lebih dari sekadar tradisi amplop merah atau pemberian uang, ini merupakan pertukaran harapan baik yang diberikan bersama, baik oleh pemberi maupun penerimanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | THEBEIJINGER | THESTAR