Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Moringa oleifera atau daun kelor tanaman yang mungkin menawarkan manfaat kesehatan, termasuk mengurangi risiko kondisi kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi. Tanaman ini kaya akan vitamin dan mineral, mengonsumsinya memiliki banyak efek samping positif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Membantu mengatur kadar gula darah
Kelor mengandung senyawa kimia yang disebut Isothiocyanate. Beberapa ilmuwan percaya bahwa senyawa inilah yang menyebabkan penurunan kadar gula darah dalam penelitian terbaru tentang kelor.
Sebuah penelitian tentang manfaat bubuk daun kelor terbukti berhasil menurunkan gula darah. Faktanya, para wanita yang berpartisipasi mengalami penurunan rata-rata kadar gula darah puasa sebesar 13,5 persen. Daun kelor juga dianggap membantu orang yang menderita diabetes tipe 2.
2. Menjaga kadar kolesterol tetap terkendali
Efek kelor terhadap kadar ini telah mengarah pada gagasan bahwa moringa dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Sebuah penelitian menemukan bahwa moringa tak hanya menurunkan kadar LDL, tetapi juga meningkatkan kadar HDL.
Penelitian ini dilakukan pada kelinci dengan kadar LDL tinggi. Efek ini tidak terlihat pada kelinci dengan kadar kolesterol yang sudah sehat. Untuk diketahui, kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
3. Menurunkan tekanan darah
Berkat kandungan nutrisi dan kimianya, daun kelor dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Dengan meredakan gejala hipertensi, konsumsi secara teratur dapat mengurangi risiko masalah kardiovaskular.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meringankan kondisi perut
Dikutip dari Push Doctor, dua nutrisi yang memperkuat sistem kekebalan tubuh ditemukan dalam kelor, yaitu zat besi dan vitamin A. Kelor juga memiliki kandungan magnesium dan serat yang tinggi - lebih tinggi dari banyak makanan yang dianggap baik untuk pencernaan, seperti gandum. Dalam bentuk bubuk, kelor dapat membantu meringankan kondisi seperti sembelit , dengan menambahkan serat yang sangat dibutuhkan dalam makanan Anda.
5. Memiliki efek anti inflamasi
Banyak tanaman yang terbukti membantu mengurangi peradangan. Menurut beberapa ilmuwan, Isothiocyanate-lah yang harus berterima kasih sekali lagi.
Satu studi telah mengaitkan kelor dengan pengurangan efek kolitis ulseratif. Studi lain telah meneliti potensi khasiat antiperadangan kelor untuk memberikan efek positif pada kanker, asma , dan radang sendi .
6. Penuh dengan antioksidan yang kuat
Antioksidan yang masuk ke tubuh membantu melawan efek 'radikal bebas'. Ini molekul yang merusak beberapa sel sehat kita. Ketika ini terjadi, radikal bebas dapat menimbulkan penyakit seperti kanker, asma, dan demensia.
Selain vitamin C dan betakaroten, daun kelor juga mengandung quercetin yang dapat membantu menurunkan tekanan darah; juga asam klorogenik yang dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan.
7. Mengurangi peradangan
Peradangan sebenarnya merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera, tetapi dapat menjadi masalah kesehatan jika terus berlanjut. Peradangan yang berkelanjutan bisa memicu penyakit serius seperti jantung dan kanker.
Para ilmuwan membuktikan bahwa daun kelor dan buahnya mengandung senyawa antiinflamasi yang dapat mengurangi peradangan, seperti hasil penelitian yang dipublikasikan di Pharmaceutical Bilogy pada 2009. Namun sejauh ini, studi baru terbatas pada penelitian tabung dan hewan. Perlu penelitian lebih lanjut tentang efeknya untuk manusia.