Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi di kalangan perempuan sering disebabkan masalah ekonomi sehingga perlu upaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi. Anggota Komisi XI DPR RI Andi Yuliani Paris mengatakan pemerintah harus memastikan lebih banyak lapangan pekerjaan yang bisa diakses generasi muda agar tidak terjebak dalam kondisi yang memperburuk sehingga terjadi KDRT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kasus KDRT terhadap perempuan sering kali berakar pada masalah ekonomi. Karena itu, kita perlu fokus pada program-program pemberdayaan ekonomi, terutama bagi generasi muda," katanya di Jakarta, Selasa, 24 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran pendidikan dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Karena itu, dia menyarankan kurikulum pendidikan di tingkat SMK dan SMA serta universitas perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja yang berkembang. Banyak lulusan sekolah saat ini yang tidak siap menghadapi tantangan dunia kerja karena keterbatasan keterampilan yang relevan.
"Karena itu, kita perlu segera memperbaharui kurikulum pendidikan agar lulusannya dapat siap bersaing di dunia kerja," sarannya.
Pentingnya sosok ibu
Menurutnya, hal ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang memiliki kecerdasan dan keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan potensi terjadinya KDRT. Ketua Umum Yayasan Kemanusiaan Rombongan Ibu-Ibu Eksis (Rombsis) Indonesia, Andi Idhanursanty, menjelaskan pendidikan tentang KDRT harus dimulai dari keluarga, terutama orang tua.
Idha menilai sosok ibu sebagai figur sentral dalam keluarga berperan penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak-anak. Karena itu, ibu-ibu diharapkan tidak hanya memberikan pendidikan agama dan pendidikan formal kepada anak-anak tetapi juga menjadi contoh yang baik dalam hal nilai-nilai kehidupan.
"Keberhasilan anak-anak itu tergantung pada pendidikan yang diberikan oleh orang tua. Ibu adalah sosok yang sangat penting dalam membimbing anak-anak," ujar Idha.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran tentang keberadaan KDRT dan perlunya ibu-ibu mengikuti kegiatan edukasi demi memahami bagaimana menjadi perempuan yang bermanfaat, baik untuk keluarga maupun masyarakat. Ia juga mengingatkan agar ibu-ibu dapat menjaga sumber penghasilan yang halal dan tidak terjebak dalam praktik-praktik yang merugikan keluarga, seperti kerja paksa atau kekerasan dalam rumah tangga.