Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan India menerima 999 ancaman bom palsu sepanjang 2024. Jumlah ini 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan ancaman tahun sebelumnya. Ancaman membuat lebih banyak penerbangan terganggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu dikatakan Murlidhar Mohol, wakil menteri penerbangan sipil India, pada Kamis, 28 November 2024, dalam jawaban tertulis kepada majelis tinggi negara tersebut. Menurut laporan Reuters, sebagian besar laporan bom palsu tersebut disebarkan melalui media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan bom palsu ditangani serius oleh maskapai penerbangan maupun bandara. Pesawat akan disisir selama beberapa jam untuk memastikan aman, sementara penumpang akan diminta turun. Penerbangan akan ditunda.
12 Orang Ditangkap karena Ancaman Bom Palsu
Mohol mengatakan bahwa 12 orang telah ditangkap terkait dengan 256 pengaduan polisi yang diajukan atas ancaman bom palsu hingga 14 November. Ia menambahkan bahwa lebih dari 500 ancaman telah dibuat dalam dua minggu terakhir Oktober, lebih banyak daripada gabungan sepanjang tahun ini.
"Ancaman baru-baru ini adalah tipuan, dan tidak ada ancaman nyata yang terdeteksi di bandara/pesawat mana pun di India," katanya.
Lonjakan laporan itu telah memaksa pesawat dialihkan dan menyebabkan kenaikan biaya operasional bagi maskapai penerbangan.
Laporan Bom yang Heboh
Pada Oktober lalu, laporan bom membuat heboh media dan pengelola bandara maupun maskapai penerbangan India. Penerbangan Boeing 777 dari Delhi ke Chicago pada awal Oktober dialihkan karena ancaman bom, seperti yang dikatakan Harjit Sajjan, menteri tanggap darurat Kanada. Insiden ini menyebabkan lebih dari 200 penumpang terlantar selama lebih dari 18 jam di bandara terpencil.
Pada pertengahan Oktober, angkatan udara Singapura mengirim dua jet tempur untuk mengawal pesawat Air India Express menjauh dari daerah padat penduduk setelah maskapai itu mendapat email yang mengatakan ada bom di dalam pesawat, kata menteri pertahanan negara itu.
Pesawat Air India lainnya yang terbang dari Mumbai ke New York dialihkan di tengah udara ke New Delhi pada Oktober, menurut The Indian Express. Biaya pengalihan pesawat itu berjumlah lebih dari $354.500 atau sekitar Ro5,6 miliar.
Penanganan Ancaman Bom
Osprey Flight Solutions, sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang risiko penerbangan, mengatakan bahwa tidak ada ancaman nyata terhadap penerbangan, tetapi laporan palsu tersebut mengakibatkan peningkatan pemeriksaan keamanan bandara, meningkatkan biaya operasional maskapai penerbangan, dan menyebabkan penumpang stres.
Ancaman bom dalam penerbangan ditangani dengan cara yang berbeda-beda, tergantung jalur penerbangan. Beberapa pesawat akan menuju bandara terdekat yang tersedia, sementara yang lain segera mengalihkan ke bandara utama lain yang jauh atau bahkan kembali ke tempat asal mereka.