Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi seorang ibu bukan hal yang mudah. Banyak pengorbanan yang sering dilakukan oleh seorang ibu untuk anaknya, salah satunya yaitu momen saat seorang ibu hamil hingga melahirkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam proses melahirkan terdapat proses yang panjang serta melelahkan bagi seorang ibu. Namun, sebelum memasuki tahap tersebut. Seorang ibu hamil akan mengalami beberapa tanda sebelum melahirkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan dari laman dinkes.banten prov.go.id, namun tanda-tanda tersebut, tidak semua ibu hamil merasakannya. Namun, meskipun tidak merasakan tanda-tanda melahirkan atau persalinan, Anda sebagai ibu hamil harus tetap mempersiapkan diri dan bersiaga menghadapi persalinan tersebut.
Biasanya ada beberapa tanda-tanda yang muncul sebelum persalinan, antara lain:
1. Ibu yang hamil mulai merasakan nyeri pada punggung, sakit perut atau kram selayaknya masa pramensruasi.
2. Mengalami gejala sulit tidur.
3. Munculnya frekuensi buang air kecil meningkat, dan muncul saat beberapa pekan atau beberapa jam sebelum persalinan, dan bayi akan mulai turun ke tulang punggung anda. Dalam kondisi ini, membuat rahim bersandar lebih sering pada kandung kemih sehingga frekuensi buang air kecil menjadi makin meningkat dibandingkan dengan biasanya.
4. Kemudian mulai keluar lendir kental bercampur darah dari vagina. Tidak hanya itu, serviks juga ditutupi dengan lendir yang kental.
5. Lalu, akan merasakan kontraksi palsu. Biasanya kontraksi ini berlangsung sekitar 30 hingga 120 detik.
6. Terjadinya perubahan serviks yang akan melunak atau menjadi elastis.
7. Yang terakhir air ketuban yang pecah. Tanda yang satu ini, adalah tanda melahirkan yang paling umum diketahui banyak orang.
Tidak hanya itu, dalam persalinan juga memiliki dua metode yaitu persalinan normal dan juga caesar. Berdasarkan dari laman dinkes.bantulkab.gomid, melahirkan secara caesar biasanya merupakan pilihan jika persalinan secara normal tidak mungkin dilakukan atau karena hal tertentu yang berisiko jika melahirkan secara normal.
Namun, dalam melahirkan caesar memiliki beberapa risiko, misalnya seperti risiko bayi yang mengalami alergi karena tidak melalui jalan lahir yang memiliki banyak bakteri baik, lalu risiko bayi yang kesulitan bernapas, serta dari sisi sang ibu pun memiliki risiko yaitu karena pembedahan dalam persalinan caesar adalah pembedahan besar, sehingga memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.
ASMA AMIRAH