Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Menata goyang pinggul

Disertasi alex pangkahila tentang kualitas hubungan seks. ia mencoba mencari metoda terapi untuk gangguan tersebut. melatih otot pinggul bisa meningkatkan kepuasan seksual.

25 April 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERMACAM-macam penyebab buruknya kualitas hubungan seksual. Yang paling berat adalah impotensi permanen. Biasanya, akibat kerusakan organ itu yang tidak bisa disembuhkan. Ada juga impotensi sementara. Gangguan ini terkategori ringan. Artinya, mutu hubungan seks itu miskin. Misalnya, orgasme dan ejakulasi sulit dicapai. Gangguan ringan itu ternyata diderita banyak pasangan suami istri. Konon, mencapai 70-80% pasangan nikah. Kenyataan ini menarik perhatian Alex Pangkahila. Bertahun-tahun seksolog ini meneliti dan mencari metode terapi mengatasi gangguan ini. Dua pekan lalu ia mengajukan hasil risetnya dalam bentuk disertasi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. Ia lulus dengan sangat memuaskan. Titik berat penelitian Alex adalah gangguan hubungan seksual yang berpangkal pada tiga hal. Yaitu, kebugaran jasmani, keterampilan seks, dan kelemahan otot (dasar) panggul. Dalam mencari metode terapi ia mencoba menggabungkan metode-metode terapi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan itu. "Hasilnya, ternyata gangguan bisa diatasi dengan cepat, di bawah 12 minggu," katanya. Kelemahan seks itu, menurut Alex, dapat menimpa pria atau wanita. Gangguan yang ditimbulkannya dirasakan langsung oleh pengidapnya. Bisa juga mitra seksnya. Misalnya, pria yang penisnya tidak menegang penuh dan selalu mengalami ejakulasi prematur (terlalu cepat). "Bukan dia saja mengalami gangguan, istrinya juga jadi sulit orgasme," kata Alex. Sebaliknya, bila istri yang memiliki kelemahan dampaknya tidak sedikit. Selain ia sendiri sulit mencapai orgasme, vaginanya juga kering sehingga sulit bagi suami melakukan penetrasi. Kelemahan malah membuat otot vagina tidak mampu mengimpit dengan baik. Target Alex, dalam mengatasi gangguan seksual itu, sebenarnya sederhana. Yaitu, membuat penis dapat ereksi penuh dan vagina mengalami lubrikasi (berlendir) ketika hubungan seks dilakukan. Ini bergantung pada tingkat stimulasi (rangsangan) seks. Bila keadaan ini bisa dicapai, hubungan seks bisa dikatakan sehat. Dengan modal ini, katanya, kualitasnya mudah ditingkatkan. Rangsangan seks sebenarnya faktor relatif. Sulit ditentukan karena melibatkan aspek psikis. Seseorang terangsang karena penglihatan, sementara yang lain terangsang karena suasana. Namun, tak semua rangsangan bersifat relatif. Terdapat stimulasi yang reaksi pencerapannya (sensasi) lebih dipastikan. Misalnya, sensasi akibat sentuhan dan penciuman. Bagian tubuh tertentu relatif lebih peka dari lainnya dalam membangkitkan rangsangan. Stimulasi jenis ini melibatkan keterampilan dan faktor fisik. Inilah dasar metode terapi Alex Pangkahila. Dalam metode terapinya, ia memberi pengetahuan seks dan latihan-latihan keterampilan. Di samping itu, ia meningkatkan pula kemampuan tubuh menerima stimulasi. Upaya ini berupa latihan olah tubuh agar mencapai kebugaran dan gerakangerakan senam yang bisa meningkatkan kekuatan otot panggul. Menurut Alex, kebugaran dan otot panggul yang kukuh bisa mengalirkan darah secara maksimal ke otot penis dan vagina. Aliran ini menentukan tingkat ereksi dan lubrikasi. "Semakin banyak darah dipompakan, penis makin tegang," katanya. "Pada wanita, aliran darah memengaruhi tingkat lubrikasi." Dalam penelitian yang melibatkan 80 pasangan suami-istri, Alex menemukan gangguan seks terjadi terutama karena kurangnya keterampilan dan faktor fisik tadi. Dalam penelitiannya, ia mengukur kekuatan otot-otot panggul dengan perinuemeter. Pengetesan pada 80 pasangan yang mengikuti riset itu menunjukkan bahwa kekuatan otot-otot panggul rata-rata hanya 20% dari kekuatan sebenarnya. Inilah yang dilatih supaya kekuatannya menjadi maksimal. Dengan paket latihan selama 12 minggu, Alex mampu menyembuhkan pasangan yang mengikuti riset itu. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata peserta mampu memperbaiki tingkat ejakulasi dan orgasme mereka. Pada beberapa istri, vaginanya bahkan menjadi sangat peka sehingga bisa mencapai semacam ejakulasi di samping orgasme. Wanita sebenarnya memang bisa mencapai ejakulasi. Dalam riset itu ia menemukan bahwa latihan-latihan fisik itu ternyata mampu memengaruhi kerja hormon-hormon seks. Artinya, latihan yang diberikan Alex ternyata mempunyai dampak juga pada aspek psikis. Hormon ini berasal dari kelenjar hormon dan kelenjar ini menjadi aktif karena rangsangan psikis yang berinteraksi dengan pusat hormon di otak. Melalui riset itulah Alex Pangkahila menegakkan metode terapinya. Oleh para penguji dan pembimbingnya, metode terapi Alex diakui bisa bermanfaat bagi orang banyak. Prof. I.B.A. Manuaba, ahli faal di Universitas Udayana, yang menjadi pembimbing, mengungkapkan, "Metode terapi Alex bisa dikatakan baru, karena memang belum ada yang menggabungkan ketiga metode terapi itu," katanya. Prof. I.G.B. Amitaba dari Universitas Airlangga, yang menjadi pembimbing utama, berpendapat riset Alex membuktikan salah satu faktor penting dalam hubungan seks. "Kita sejak dulu tahu otot dasar pinggul memengaruhi fungsi seksual dan kekuatannya bisa meningkatkan potensi seks," katanya. "Tapi selama ini tidak pernah ada yang membuktikannya secara obyektif." Ahli Andrologi (hormon) Universitas Airlangga, Prof. Arif Adimoelya, yang juga menjadi pemimbing, mengomentari aspek hormononal pada penelitian Alex. Ini barangkali kesimpulan medis paling penting pada penelitian itu. "Ternyata dengan latihan fisik, rangsangan dari otak secara faali, bisa ditransfer dengan baik," katanya. Ini menunjukkan, betapa pun tingginya kemampuan psikis, latihan fisik tetap diperlukan dalam urusan seks. Jim Supangkat, Silawati (Denpasar), dan Kelik Nugroho (Surabaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus