Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menurunnya kemampuan indera penciuman adalah faktor umum yang terjadi seiring bertambahnya usia. Selain faktor internal, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi kemampuan indera penciuman seseorang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari health.harvard.edu, melemahnya penciuman disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan pada struktur dan fungsi hidung serta penurunan jumlah reseptor penciuman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hilangnya kepekaan terhadap bau juga dikenal sebagai anosmia. Kemampuan mencium bergantung pada kesehatan lapisan rongga hidung, saluran hidung yang terbuka, dan fungsi normal saraf penciuman.
Masalah dengan satu atau lebih dapat menyebabkan hilangnya penciuman. Penyebab paling umum adalah masalah hidung, seperti polip hidung, sinus tersumbat, dan alergi musiman. Kemungkinan lainnya adalah adanya masalah pada bagian sistem saraf yang bertanggung jawab atas penciuman.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan melemahnya indera penciuman seiring bertambahnya usia adalah penurunan jumlah reseptor penciuman di hidung.
Ketika seseorang menua, jumlah reseptor penciuman dalam hidungnya dapat berkurang, sehingga menyebabkan kemampuan untuk mencium bau menjadi berkurang.
Dilansir dari Mayoclinic, hilangnya rasa dan penciuman terjadi seiring waktu, terutama setelah usia 60 tahun. Namun ada faktor lain yang dapat menyebabkan hilangnya rasa dan penciuman, di antaranya:
- Masalah hidung dan sinus, seperti alergi, sinusitis atau polip hidung
- Infeksi virus, termasuk flu biasa dan flu
- Penyakit virus corona (COVID-19)
- Obat-obatan tertentu, seperti penghambat beta dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE).
- Masalah gigi
- Merokok
- Cedera kepala atau wajah
- Penyakit yang mempengaruhi sistem saraf pusat, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson
Selain itu, perubahan pada struktur hidung juga dapat mempengaruhi kemampuan indera penciuman, seperti penyempitan saluran hidung akibat pembengkakan jaringan lunak.