Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Social Anxiety Disorder (SAD) atau lebih dikenal fobia sosial adalah ketakutan yang tak rasional terhadap pandangan negatif orang lain kepadanya. Penderita akan merasa bahwa semua orang memandangi dan menilai dirinya sehingga mereka cenderung menghindari situasi sosial, seperti berbicara di depan publik, tampil di panggung, bekerja ketika diawasi, makan di tempat umum, dan berkencan, karena khawatir akan berbuat sesuatu yang memalukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari ojs.unud.ac.id, keadaan ini dapat berlangsung terus menerus dan dapat ditimbulkan oleh orang yang mereka kenal. Penderita dapat mengalami kecemasan lebih kuat dari kelompok daripada individual, teman-teman sebaya daripada orang yang lebih tua, orang dengan jenis kelamin yang berbeda, dan orang yang lebih berkuasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada dua tipe fobia sosial, yaitu fobia sosial umum yang lebih parah dimana penderitanya cemas dalam sebagian besar situasi sosial, dan ada pula fobia sosial spesifik yang lebih mudah ditangani karena kecemasan penderita hanya terbatas pada situasi sosial tertentu.
Umumnya, penderita fobia sosial terlihat tidak nyaman, cemas, ragu-ragu dan sulit mengungkapkan pendapat di tengah orang banyak. Namun pada situasi percakapan satu lawan satu menunjukkan keterampilan sosial yang normal. Hal ini dapat menjadi diagnosis diferensial untuk sindrom Asperger penderitanya mengalami kekurangan pada kemampuan berkomunikasi.
Kelainan ini sering terjadi bersamaan dengan rasa depresi. Penderita mungkin mengeluh merasa tertekan karena khawatir berlebihan. Pikiran pasien dipenuhi oleh apa yang orang lain pikirkan mengenai dirinya, bahkan kadang mencapai tingkat delusi. Penderita fobia sosial tingkat lanjut dapat mengurung diri mereka agar tidak bertemu dengan orang lain. Isolasi sosial ini dapat mengarah ke perasaan putus asa, tertekan dan pikiran untuk bunuh diri.
Gejala Fobia Sosial
Ada beberapa gejala yang dialami dan dirasakan penderita saat fobianya kambuh antara lain:
1. Cemas
2. Malu
3. Merasa rendah diri
4. Bicara gagap
5. Berkeringat
6. Gemetar
7. Dada berdebar
8. Perasaan ingin melarikan diri
9. Berprasangka orang lain berpandangan negatif akan dirinya
Umumnya cara penderita untuk menanggulangi rasa cemas yang dideritanya, penderita akan melarikan diri dari situasi dengan cara berusaha untuk tidak terlihat, menghindari kontak mata, dan menunjukkan perilaku pengaman.
Perilaku pengaman adalah perbuatan yang dilakukan untuk menyelamatkan diri saat menghadapi situasi yang dicemaskan. Pada fobia sosial biasanya menghindari kontak mata, latihan untuk presentasi, bertanya terlalu banyak, bicara dengan pelan, hingga menutupi bagian ketiak yang berkeringat.
ANNISA FIRDAUSI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.