Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Teksturnis, Orang yang Suka Manfaatkan Pesan Teks

Ada orang yang lama membala pesan teks dan ketika menjawab hanya karena butuh sesuatu. Itulah yang disebut teksturnis.

8 Oktober 2023 | 20.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi perempuan mengirim pesan lewat ponsel. Unsplash.com/ Christina @ wocintechchat.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin pernah mengalami ada orang yang lama saat membalas pesan teks, bisa berjam-jam atau bahkan berhari-hari kemudian. Dan ketika mereka membalasnya ternyata hanya karena butuh sesuatu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika pernah mengalaminya, maka Anda berhubungan dengan teksturnis, yakni orang yang berlaku layaknya oportunis lewat teks. Mereka hanya menjawab ketika butuh bantuan atau sesuatu yang diinginkan. Jika cukup sering mengalaminya, Anda pun pasti akan merasa telah dimanfaatkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pengirim pesan awal pasti merasa hubungan lebih karena kegunaan atau fungsional dibanding setara atau bersahutan," kata psikolog klinis Aarti Gupta, pendiri dan direktur TherapyNest diPalo Alto, California, kepada HuffPost

Cara komunikasi pilihan
Mungkin Anda jadi malas berkirim pesan teks karena hal itu. Namun sebuah jajak pendapat oleh Gallup pada 2014 menyebut pesan teks adalah cara paling dominan dalam komunikasi pada orang Amerika di bawah 50 tahun. Menurut survei pada generasi milenial pada 2016, 75 persen responden mengaku memilih ponsel yang hanya bisa berkirim pesan daripada yang bisa dipakai buat menelepon. Dengan kata lain, berkirim teks adalah bagian terbesar dalam hal terkoneksi dengan orang lain dalam hidup kita.

"Kita menggunakan teks untuk investasi emosional dalam hubungan pribadi," ujar terapis Nicole Saunders, pemilik Therapy Charlotte di Carolina Utara. "Ketika pesan tak berbalas atau seperti komunikasi satu arah, kita merasa kurang dukungan sosial, bahkan lebih buruk, hanya memanfaatkan.

Namun Saunders memberi alasan yang lebih masuk akal, bisa juga seperti penjelasan yang menghibur. 

"Banyak orang yang lebih senang menggunakan email, pesan langsung, atau grup percakapan. Mungkin orang yang tak menjawab itu bukan berarti mengabaikan. Barangkali mereka hanya menghindari pesan elektronik karena kesibukan. Tapi ketika butuh sesuatu, baru mereka menggunakannya," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus