Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta Epiglotis salah satu organ yang berada di belakang lidah. Organ ini terdiri atas sebagian besar tulang rawan yang berfungsi sebagai katup untuk mencegah makanan dan cairan masuk ke tenggorokan saat makan dan minum. Tulang rawan itu sangat tipis yang menutup pangkal tenggorok sewaktu menelan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Healthline, epiglotitis kondisi peradangan epiglotis. Epiglotitis harus segera diobati karena rentan menghambat saluran napas. Secara keseluruhan, penyakit ini umumnya dialami anak usia 2 tahun sampai 6 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Infeksi bakteri yang terhirup ke dalam tubuh penyebab umum epiglotitis. Jenis bakteri yang biasanya menyebabkan kondisi ini Haemophilus influenzae tipe b atau Hib. Seseorang yang terinfeksi Hib bisa menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Jenis bakteri lain yang menyebabkan epiglotitis meliputi Streptococcus A, B, atau C dan Streptococcus pneumoniae. Virus yang menyebabkan herpes zoster dan cacar air juga yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan juga bisa menyebabkan epiglotitis.
Gejala epiglotitis
- Kesulitan menelan
- Masalah pernapasan membuat anak perlu mencondongkan tubuh ke depan untuk bernapas
- Produksi air liur lebih banyak
- Suara bernada tinggi saat bernapas
- Suara serak
- Demam
Perawatan pertama epiglotitis biasanya pemantauan kadar oksigen menggunakan perangkat oksimetri nadi dan melindungi jalan napas. Jika kadar oksigen darah terlalu rendah, dokter kemungkinan akan memberikan tambahan melalui tabung pernapasan atau masker.
Biasanya, orang yang mengalami epiglotitis memerlukan rawat inap di rumah sakit untuk menerima perawatan seperti cairan infus nutrisi dan hidrasi. Dokter juga bisa memberikan antibiotik.
Dalam kasus yang parah, pasien berkemungkinan memerlukan trakeostomi, yakni prosedur operasi membuat sayatan kecil di antara lingkaran trakea. Tabung pernapasan kemudian ditempatkan langsung melalui leher dan masuk ke tenggorokan, melewati epiglotis. Hal ini memungkinkan pertukaran oksigen dan mencegah gagal napas.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.