Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Penyakit maag disebabkan oleh faktor organik dan fungsional.
Gerd disebabkan oleh gaya hidup dalam mengkonsumsi makanan.
Pahami cara menghindari penyakit asam lambung.
Rochmawati, 47 tahun, warga Jakarta Selatan, kini memilih tidak mengkonsumsi makanan pedas. Penyakit asam lambungnya terkadang kumat, apalagi bila ia sedang banyak pikiran. Jika sudah begitu, ia akan sangat repot karena aktivitasnya menjadi terganggu. "Baru makan (pedas) sedikit, sudah langsung mules. Udah enggak kayak dulu," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 24 Juni 2022. Namun ia masih suka minum kopi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ibu dua anak ini pernah merasakan penyakit asam lambung serius pada 2017. Kala itu, dalam setahun, ia beberapa kali dirawat di rumah sakit. Rochmawati selalu merasakan gejala nyeri di ulu hati, sesak, mual, dan tidak nafsu makan. Jika makan, ia selalu muntah. Ia juga mengalami sebah dan lambungnya terasa penuh. Makan apa saja terasa tidak enak meski ia menginginkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masalah asam lambung atau yang kerap dikenal dengan sakit maag jamak dialami banyak orang. Namun belakangan sebagian orang tidak sekadar mengalami gangguan asam lambung, tapi juga gastroesophageal reflux disease (GERD). Dr Muhammad Firhat Idrus, Sp.PD dari Departemen Penyakit Dalam-Gastroentrologi RSCM dan RSUI menerangkan bahwa GERD lebih serius daripada masalah asam lambung.
Gejala atau kumpulan gejala sakit maag atau dispepsia misalnya rasa tidak nyaman di perut, nyeri di ulu hati, mual, muntah, kembung, begah, cepat kenyang, dan muntah. Sedangkan gejala GERD sering kali terasa seperti rasa terbakar di dada dan sendawa asam di mulut. GERD, kata Firhat, merupakan kondisi asam lambung naik ke kerongkongan karena lemahnya otot bawah kerongkongan. Adapun sakit maag dirasakan lebih ke atas ulu hati.
Jadi, yang membedakan GERD dengan sakit maag adalah rasa terbakar, terasa asam, atau sendawa asam naik ke mulut. "Sakit maag dan GERD bisa dibilang 11-12, sering kali mirip atau tumpang-tindih dengan sedikit perbedaan. Pengobatan dan manajemennya serupa," ujar Firhat dalam bincang-bincang di Instagram Live, Senin, 20 Juni 2022.
Penyebab sakit maag adalah kelainan saluran cerna (organik) dan fungsional. Secara umum, organ pencernaan aman, tapi lebih sensitif terhadap asam lambung yang normal atau karena pengaruh kondisi psikis. Contoh penyebab organik adalah adanya radang lambung atau hal serius lain, misalnya tumor.
Ilustrasi sakit gerd. Shutterstock
Adapun penyebab GERD, Firhat melanjutkan, sering kali tidak ada kelainan yang mendasarinya. Asam lambung yang mudah naik ke kerongkongan lebih sering disebabkan oleh faktor gaya hidup. Misalnya, kata dia, konsumsi makanan tinggi lemak, gorengan, cokelat, makanan pedas, asap rokok, kegemukan, dan kehamilan.
Komplikasi GERD lebih banyak tidak berbahaya, tapi mengganggu kualitas hidup. Misalnya menyebabkan asma sering kambuh dan gigi rusak. Bisa pula terjadi perubahan bentuk sel-sel kerongkongan serta dapat mengarah pada kanker jika tidak dirawat. Karena itu, Firhat mengimbau agar menghindari konsumsi makanan yang memicu asam lambung, seperti tinggi lemak, asam, pedas, gorengan, dan cokelat.
Usahakan pula makan secara teratur tiga kali sehari karena produksi asam lambung mengikuti pola makan. Hal lainnya, Firhat menyarankan agar memberi waktu jeda sehabis makan, terutama makan malam, dengan istirahat. Waktu makan setidaknya tiga jam sebelum tidur. "Sehabis makan, jangan langsung berbaring karena asam lambung sedang tinggi-tingginya. Bisa naik, bikin GERD kambuh."
Adapun bagi mereka yang mengalami obesitas, kondisi tersebut menekan asam lambung sehingga disarankan untuk menurunkan berat badan.
Perbedaan Maag dan GERD
Maag
- Secara organik: ada kelainan pada saluran cerna (radang lambung atau tumor).
- Secara fungsional: organ cerna lebih sensitif terhadap asam lambung dan psikis.
GERD
Lebih sering disebabkan oleh faktor gaya hidup sehingga asam lambung mudah naik ke kerongkongan.
Tip Hindari Masalah Lambung
- Hindari mengkonsumsi makanan yang memicu asam lambung, seperti tinggi lemak, asam, pedas, gorengan, dan cokelat.
- Makan teratur tiga kali sehari.
- Beri jeda waktu makan dan istirahat, makan maksimal tiga jam sebelum tidur.
- Jangan langsung tidur setelah makan.
- Jalani gaya hidup sehat dengan makan sayur dan buah, istirahat cukup, serta berolahraga.
- Tidak merokok.
- Kelola stres
- Disarankan untuk menurunkan berat badan bagi mereka yang mengalami obesitas.
DIAN YULIASTUTI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo