Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Menguras Pembuluh Darah

Di AS ditemukan pengobatan penyakit jantung atau kerusakan pembuluh darah. Obat itu dinamakan ethyle nediamine tetraacetic acid (edta). Pengobatan dengan cara pengurasan endapan kapur & lemak. (ksh)

24 Januari 1976 | 00.00 WIB

Menguras Pembuluh Darah
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SEBAGIAN dokter di Amerika Serikat sekarang ini sedang giat-giatnya menggunakan satu zat kimia untuk pengobatan preventif maupun represif terhadap serangan jantung dan berbagai kerusakan pada pembuluh darah. Kerusakan pembuluh darah antara lain bisa menyebabkan darah tinggi, kencing-manis, penyakit ginjal dan parkinson. Penemuan melalui obat ini, yang bernama ethylenediamine tetraacetic acid (EDTA), nampaknya satu kebetulan saja. Semula, pada 1948, zat kimia ini digunakan para dokter di Detroit, Michigan, untuk menguras racun timah hitam dari dalam pembuluh darah. Maklumlah Detroit adalah pusat perindustrian. Tetapi belakangan diketahui bahwa pasien keracunan timah hitam yang kebetulan juga menderita artriosclerosis (penyempitan pembuluh darah/jantung), begitu memperoleh injeksi EDTA campur sedikit animo acid, bukan keracunannnya saja yang sembuh. Pembuluh darahnya pun jadi mulus kembali. Manfaat-ikutan yang mengagetkan ini dipergoki pada tahun 1950. Pengobatan ini mereka namakan chelation yang lebih kurang berarti: pengurasan. Dan memang EDTA berfungsi sebagai zat penguras kapur. Dalam laboratorium para ahli, termasuk juga di Indonesia, dia digunakan untuk menguras larutan kapur dalam air misalnya. Begitu zat kimia ini masuk ke dalam peredaran darah, dia akan menguras endapan kapur dan lemak pada dinding pembuluh darah, dan menghanyutkannya ke luar badan bersama air seni. Sebagaimana sering dikemukakan para ahli jantung, endapan kapur dan lemak pada dinding pembuluh darah tersebut akan memancing serangan jantung. Dan jika penyempitan pembuluh darah terjadi di kepala. kemungkinan besar si penderita akan menemui ajal -- karena tersumbatnya arus darah yang membawa oksigen yang sangat diperlukan otak. Yang paling penting dari penemuan ini agaknya adalah, bahwa metode operasi untuk mengatasi kerusakan pembuluh darah dengan demikian bisa disingkirkan. "Berdasar data-data klinis yang kurang terperinci, dari pengalaman ratusan dokter dan ribuan pasien, pengobatan ini menunjukkan hasil yang memuaskan. Sekitar 75% berhasil. 15% lumayan. Dan 10% tidak menunjukkan manfaat apa-apa", kata dr Bruce W Halstead dalam sebuah risalah yang ditulisnya. Dari proses pengurasan tersebut, dalam darah akan terbentuk remah-remah yang perlu dihancurkan lagi. Karena itulah mereka yang hendak menempuh jalan pengurasan memerlukan organ hati yang betul-betul sehat. Mereka yang menderita penyakit ginjal maupun hati dilarang menggunakan EDTA. Begitupun yang menderita sakit paru-paru. Pamflet Tiap jenis pengobatan kemoterapi akan membawa efek-samping, dan karena itu para dokter yang menggunakan obat ini sangat hati-hati. Meskipun keracunan lain sebagai efek-samping EDTA yang cukup serius belum pernah ditemukan, tetapi satu dua orang ada juga yang menderita peradangan pembuluh darah. Terlalu seringnya injeksi bisa mengakibatkan kcjang-kejang pada otot badan. Dalam beberapa kasus ada juga yang jadi demam, pusing, hilang nafsu makan dan lelah. Tetapi dalam sekejap konon gejala ini akan hilang. "Dalam kenyataannya EDTA memang bisa berpengaruh sampingan yang agak gawat. Tetapi bagaimanapun, sifatnya tidaklah mematikan jika dibanding akibat membunuh yang bisa diakibatkan oleh penyempitan pembuluh darah jantung", ujar Halstead. Di Amerika Serikat sendiri, di mana penyakit jantung jadi pembunuh terbesar, chelation ini belum begitu populer. Belum begitu banyak dokter mempraktekkannya. Ini agaknya pengaruh sikap American Medical Association -- yang jadi pemegang palu sah-tidaknya sesuatu metode pengobatan -- yang belum bisa menerimanya. EDTA ini tak ada gunanya, kata perhimpunan dokter AS itu, "karena pengaruh obat tersebut bersifat sementara saja". Masih diperlukan penelitian lebih lanjut begitulah kesimpulan organisasi dokter tadi. Tetapi dokter-dokter yang kurang terkenal dan haus pasien mempropagandakan obat kuras ini ke mana-mana, melalui pembicaraan mulut-ke mulut maupun penyebaran pamflet. "Chelation terutama berguna untuk menghindarkan serangan jantung. Dengan pembuluh darah yang bersih, otak akan bekerja dengan baik. Peredaran darah yang sempurna membuat tubuh kita sehat", ujar dr Thomas Yaw Siaw kepada wartawan TEMPO Martin Aleida, yang bulan Desember yang lalu berkunjung ke Amerika Serikat. Dokter yang bernama dan berdarah Tionghoa ini, selain mempraktekkan tusuk jarum di San Diego, juga iktu mengobati pasien dengan obat kuras pembuluh darah ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus