Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di depan mesin espresso milik Kafe Titik Temu, Juli meracik secangkir latte. Tangannya lincah mengendalikan kenop dan mengatur tombol-tombol pada mesin. Kopi hitam keluar tak lama kemudian, lalu mengucur ke cangkir yang berukuran segenggaman tangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini bahan untuk membuat latte,” kata Juli. Ia, yang seorang barista, hadir di Jakarta dalam acara peluncuran fitur kuliner Traveloka. Acara itu berlangsung di Kafe Paradigma, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 9 Mei. Ia datang untuk mengenalkan rasa otentik kopi racikan Kafe Titik Temu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kafe Titik Temu, yang berlokasi di Seminyak, Bali, adalah kafe milik Raisa—penyanyi yang juga istri Hamish Daud. Salah satu produk kafenya yang terkenal adalah es kopi-kopi signature. Bahannya terbuat dari latte yang didinginkan.
Kata Juli, es kopi-kopi ini paling digandrungi penikmat kopi blend di kafe tempatnya bekerja. Minuman tersebut mengandalkan campuran biji kopi Sunda Arum Manis, robusta Bali, dan Gayo. Lalu dicampur dengan krim, susu, dan gula aren cair.
Kopi Sunda Arum Manis dan Gayo berjenis Arabica menghasilkan rasa gulali dan fruity alias asam. Sedangkan robusta Bali menguatkan rasa pahit sesuai dengan karakternya sebagai kopi yang ditanam di dataran rendah. Adapun susu, krim, dan gula aren cair memberi sentuhan manis dan legit.
Es kopi-kopi menjadi kesukaan para penikmat kopi susu manis. Kopi ini dibanderol Rp 37 ribu per cangkir. Menariknya, es kopi-kopi dapat dikemas dengan botol seperti ala cold brew.
Es ini enak diminum di kafe asalnya di Bali. Atmosfer kafe itu akan membuat pengunjung betah berlama-lama. Alasannya ialah interiornya unik, muda, dan fancy.
Arena kafe Titik Temu terbagi atas dua bagian, yakni indoor dan outdoor. Bagian outdoor berbentuk seperti taman dengan alas reumputan hias. Kursi-kursinya bean bag warna-warni. Di depan kursi malas itu terdapat panggung kecil yang biasa dipakai untuk pentas musik tiap Jumat atau Sabtu malam.
Sebuah tangga kayu yang menghubungkan arena outdoor dan indoor juga bisa digunakan untuk duduk-duduk. Tersedia meja di antara anak tangganya. Sedangkan arena indoor bersuasana lebih formal.
Meski terpisah, bagian luar dan dalam kafe terasa menyatu. Sebab, tak ada sekat yang membatasi keduanya. Semua yang duduk di kafe akan serasa bertemu. Mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Inilah mengapa kafe itu bernama titik temu.
Titik Temu buka mulai pukul 8 pagi sampai 8 malam. Anda disarankan mengunjungi kafe di Jalan Kayu Cendana, Seminyak, ini saat sore hari. Di sini, getaran Bali saat senja akan terasa lain. Anda akan menikmati matahari tenggelam di Bali tanpa pantai, tapi dengan es kopi yang manis.