Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta bisa menjajal kudapan unik berupa donat premium yang ukurannya superjumbo, mencapai 22 sentimeter. Selain untuk dimakan di tempat, donat ini juga bisa menjadi oleh-oleh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Donat-donat berukuran raksasa ini diproduksi kafe Omaga Donuts & Coffee yang berada di Jalan Candi Sambisari, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kafe yang berada tak jauh dari destinasi Candi Sambisari dan hanya berjarak 10 menit dari Candi Prambanan ini menyajikan donat dengan 36 varian topping yang bisa menjadi pilihan.
Menu donat yang jadi buruan di sini seperti Almond Factory, Crunchy Green Tea, Great Lotus, Milo Professor, Aku Dan Kau, dan Caramel Brietzel.
"Untuk donat di sini semuanya artisan, maksudnya semua diproduksi secara manual demi menjaga kelegitan dan rasanya," kata pendiri Omaga, Maria Ristika Setia Aji atau akrab disapa Tika pada Kamis, 7 September 2023.
Kafe Omaga Donuts & Coffee di Kalasan Sleman, Yogyakarta, memproduksi beragam donat termasuk yang berukuran jumbo dengan diameter 22 sentimeter. (TEMPO.CO/Pribadi Wicaksono)
Pelanggan anak muda
Tika yang juga pendiri Mimiroti Cakery, supplier cake ke cafe dan resto di area Jogja dan sekitarnya itu menuturkan, donat berdiameter jumbo itu dibuat semata untuk memberi kepuasan para pelanggannya yang selama ini kebanyakan anak muda.
"Dengan ukuran jumbo ini pelanggan yang kebanyakan anak anak muda jadi betah nongkrong, berbagi donatnya yang bisa disantap 3-4 orang," kata Tika yang mengelola binis kuliner itu bersama sang suami Pandhit Adinugraha.
Perjalanan menciptakan resep donat
Tika menuturkan, donat raksasa yang ia ciptakan itu menjadi salah satu hasil dari perjalanan panjangnya bergelut di usaha bakery empat tahun terakhir.
Ia sempat belajar ke berbagai macam tempat, hingga ke luar negeri demi mencari ramuan resep donat yang sesuai harapan. Perjalananya mendapatkan ramuan resep donat ke berbagai belahan dunia itu seolah tak membuahkan hasil yang diinginkan.
Ia lantas mencoba meramu sendiri resep di rumah dengan beberapa kali percobaan hingga mendapatkan resep dengan cita rasa yang diinginkan.
"Setelah resep yang diinginkan ketemu, baru kami mulai menjualnya lewat kafe ini," kata Tika yang menjual aneka donatnya mulai harga Rp 8.000 per biji itu.
Kafe yang dibuat sengaja mengusung konsep simple, dinamis, dan modern. Konsep ini menyesuaikan kalangan muda yang merupakan pasar terbesar Yogyakarta sebagai Kota Pelajar.
Soal pilihan donat sebagai kuliner utama di kafe itu bukan tanpa alasan.
Selama bergelut di usaha bakery dan cakery-nya, produk paling sering ditanyakan pelanggan memang donat.
Berdasar latar belakang inilah Tika membuat outlet yang khusus menjual donat sehingga konsumen mudah untuk mendapatkannya kapan saja
"Pelanggan paling sering menanyakan produk donat, akhirnya kami buat khusus kafe khusus donat ini," kata Tika yang mengoperasikan kafe itu sejak Agustus 2023 lalu.
Dengan banyaknya pilihan toping, donat-donat berukuran raksasa itu juga bisa jadi oleh oleh wisatawan yang sedang berlibur ke Yogya.
Menu kopi
Di kafe ini wisatawan juga bisa menikmati 12 menu minuman berbasis kopi (coffee based) dan 14 minuman non-coffee. Menu minuman yang menjadi andalan seperti Omaga Coffee dan Sweet Sparkling Coffee.
Omaga Coffee sendiri merupakan menu kopi susu hasil racikan barista kafe ini yang dikurasi langsung oleh 25 orang.
Untuk menu yang non-coffee ada Matcha Latte dan Milo Crunch, yang memiliki penggemar sendiri terutama anak-anak.
Tika menuturkan rencananya tahun depan sudah mengembangkan kafe donat itu ke Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: 5 Restoran Dekat Candi Prambanan, Cocok Untuk Keluarga