HANYA karena lambat mendapat menstruasi, wanita suku terasing di rimba Kalahari telah menarik perhatian Dr. Rose Frisch. Gadis gadis yang tinggal di Bostwana, sebelah utara Afrika Selatan, ini rata-rata mendapat menstruasi pertama pada usia menjelang 17 tahun. Rose memperkirakan, keterlambatan itu mestinya punya hubungan dengan tradisi dan peri laku tertentu. Dari beberapa studi antropologi ia menemukan, wanita rimba Kalahari rata-rata mempunyai bentuk tubuh atletis, semata-mata karena bekerja keras. Di samping itu, mereka berpantang makan terlampau banyak. Karena sangat tertarik, Rose yang ahli kesehatan masyarakat pada Uni versitas Harvard, Amerika Serikat. membentuk sebuah tim untuk meneliti hubungan menstruasi dengan usia, dan dampaknya pada perkembangan kesehatan wanita. Setelah melakukan penelitian selama 10 tahun, pertengahan Februari lalu tim Harvard yang dipimpinnya berhasil menelurkan kesimpulan: menstruasi pertama ternyata bisa ditunda dengan jalan olah raga yang intensif di masa gadis. Untuk apa? "Paling tidak, karena menstruasi dini ada kaitannya langsung dengan risiko mendapat kanker," ujar Rose. Dalam penelitiannya, Rose menyebarkan angket setebal 14 halaman yang secara terinci menanyakan kebiasaan, peri laku, dan catatan medis kepada 5.400 responden wanita, lulusan 10 sekolah tinggi dan dua universitas. Untuk menghindari penyimpangan kesimpulan, tim Rose melakukan wawancara dengan dua kelompok wanita. Kelompok pertama, 2.622 wanita lulusan Harvard yang dikenal aktif berolah raga sejak remaja. Kelompok lainnya, 2.776 wanita Harvard, yang dinilai pendiam dan lebih menekuni kuliah. Hasil penelitian cukup meyakinkan. Mereka yang secara teratur melakukan latihan olah raga, atau paling tidak aktif pada beberapa kegiatan, mendapat menstruasi pertama pada usia rata-rata 15 tahun. Sementara itu, wanita yang punya sifat pendiam, dan di masa remajanya kurang bergerak, mendapat menstruasi lebih awal, rata-rata 13 tahun. Pada kelompok tertentu, menstruasi malah datang pada usia dini, antara 10 dan 11 tahun. Dari catatan medis terungkap, persentase terkena kanker - payudara dan peranakan relatif kecil pada kelompok yang lambat mendapat menstruasi pertama. Sementara itu, kelompok yang mendapat menstruasi pada usia dini sebaliknya peka terhadap kedua kanker khusus wanita itu. Dalam statistik terlihat jumlah siklus menstruasi yang pernah dialami, terhitung pada usia 40 tahun, berbanding sejajar dengan angka terkena kanker. "Semakin dini menstruasi datang, tentunya semakin besar jumlah menstruasi yang pernah dialami," tutur Rose. Menurut Rose, kehidupan modern yang cenderung mengurangi gerak, ditambah pola makan yang semakm kompleks, membuat menstruasi datang lebih cepat. "Antara 50 tahun dan 100 tahun lalu, menstruasi datang rata-rata pada usia 15-16 tahun tanpa kecuali," katanya. "Sekarang para gadis tumbuh subur lebih cepat." Tim Rose cukup lengkap juga meneliti perkembangan komposisi hormon estrogen (hormon pembawa sifat wanita). Hormon ini dikenal mulai berkembang pada masa pubertas. Estrogen berusaha menjadi dominan dengan jalan "mengalahkan" hormon androgen, pembawa sifat lelaki. Pada anak-anak - lelaki maupun perempuan - komposisi kedua hormon berimbang. Perkembangan hormon estrogen pada wanita berperan besar menentukan kematangannya. "Bendera kemenangan" estrogen ini adalah menstrasi . Adalah mengejutkan bahwa tim Rose menemukan, kadar hormon estrogen ternyata tinggi pada gadis-gadis yang dengan tetap melakukan olah raga, sementara pada yang pendiam, kadarnya biasa-biasa saja Gejala ini bertentangan dengan hipotes penelitian. Namun, setelah diteliti lebih jauh, tim Rose menemukan bahwa hormol estrogen gadis remaja ternyata berbeda dari hormon estrogen wanita dewasa. Dr. Tenley Albright, ahli hormon pada tim Rose, menjelaskan bahwa estrogen wanita remaja bisa dikatakan tidak aktif, sementara estrogen pada wanita dewasa sangat aktif. Estrogen yang kadarnya tinggi pada gadis yang suka berolah raga, menurut Tenley, adalah estrogen yang tidak aktif itu Estrogen ini tidak memiliki kemampua mendorong terjadinya menstruasi. Pada wanita remaja yang kurang bergerak jumlah hormon estrogen memang biasa biasa saja. Namun, hormon ini justru yang akuf. Terbentuknya estrogen aktif ini, menurut Tenley, antara lain karena bertumpuknya lemak, akibat makan terlampau banyak dan kurang berolah raga. "Lapisan lemak yang berlebih ini mampu mengubah hormon androgen menjadi hormon estrogen," ujar Tenley. Dari penelitiannya Tenle menemukan, bila bobot lemak pada seorang gadis sampai melebihi 27% berat badan, menstruasi kemungkinan besar akan datang lebih cepat. Ahli hormon lainnya, Rachel Snow mengemukakan, hormon estrogen yang tidak aktif suatu ketika akan berubah dengan sendirinya menjadi estrogen aktif. Karena itu, menurut ahli analisa hormon ini, tak ada perbedaan kesuburan antara mereka yang cepat mendapat menstruasi dan yang lambat. "Menstruasi pada usia 15" tahun sama sekali tak menandakan ketidaksuburan," katanya. Setelah menganalisa hormon estro gen dengan cermat, Rachel mene mukan estrogen tidak aktif bisa mengerem nafsu makan. Salah satu derivat (turunan) estrogen inilah yang mengakibatkan anorexia, penyaki menurunnya nafsu makan. Karena itu, Rachel berpendapat, ikhtiar utama bagi para gadis yang mau menghindar kegemukan adalah olah raga yang tetap. Bukan diet. Dengan olah raga estrogen tidak aktif naik kadarnya. Bila jumlahnya cukup, nafsu makan otomatis mengendur. Berdasarkan hasil penelitian timnya yang sebagian besar terdiri dan sarjana wanita, Rose Frisch berpendapat, sebaiknya para gadis menunda menstruasi pertama. Caranya sederhana: lebih aktif bergerak, berolah raga, dan sedikit memperhatikan pola makan agar lemak tidak sampai melebihi 27% berat badan. Ia berpendapat, di masa kini ketika seks lebih bebas dipraktekkan di kalangan remaja, menunda menstruasi pertama adalah pencegahan kehamilan alamiah yang paling baik. "Apa gunanya mengawali kesuburan pada usia 12 tahun?" katanya. Jim Supangkat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini