Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

Dibandingkan kopi dengan campuran gula atau krim, minum kopi tanpa gula memiliki manfaat dua kali lipat.

27 Januari 2024 | 11.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 2,25 miliar orang di seluruh dunia diperkirakan mengonsumsi kopi setiap harinya. Dengan mengonsumsi kopi, sebagian orang dapat mengurangi rasa kantuk dan menghilangkan rasa lelah. Tidak hanya itu, kopi merupakan salah satu sumber utama bahan minuman yang mengandung banyak antioksidan, salah satunya Chlorogenic acid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Jurnal Universitas Airlangga, kafein dalam kopi dinilai dapat meningkatkan mood, meningkatkan konsentrasi, mengurangi rasa kantuk, serta meningkatkan kemampuan fungsi kognitif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Disebutkan dalam penelitian-penelitian sebelumnya bahwa kinerja dari memori dapat meningkat dengan minum kopi. European Food Safety Authority (EFSA) mengatakan bahwa dua zat yang terdapat dalam kemasan kopi yaitu kafein dan gula, jika dikombinasikan dapat membantu fungsi kognitif dan memori kerja.

Seperti yang dilansir dari Webmd, kopi hitam tanpa gula terdapat dua kali lipat memiliki manfaat jika dibandingkan dengan kopi kemasan yang mengandung gula. Dengan mengonsumsi hanya kopi hitam tanpa tambahan apapun, seperti krim, susu dan pemanis, hal tersebut membantu menghilangkan kalori, lemak, dan gula yang menyertainya. 

Lebih dari satu penelitian mengaitkan asupan kopi secara teratur dengan penurunan penyakit alzheimer dan jenis demensia lainnya. Misalnya, orang paruh baya yang minum tiga hingga empat cangkir kopi setiap hari memiliki risiko 65 persen lebih rendah terkena demensia ketika mereka bertambah usia. 

Beberapa penelitian lain, menunjukkan bahwa semakin banyak kopi yang diminum, semakin kecil dapat kemungkinan terjangkitnya penyakit parkinson. Apabila seseorang menderita parkinson, ini dapat membantu mengontrol gerak dengan lebih baik. Ternyata kandungan pada kafein memiliki tanggung jawab atas manfaat ini.

Penelitian lain telah menemukan bahwa kopi dapat membantu menurunkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk pada kanker payudara, kolorektal, dan hati. Para ilmuwan percaya hal ini disebabkan oleh zat antioksidan pada kopi yang melindungi sel manusia dari molekul berbahaya yang disebut radikal bebas. Namun, harus diperhatikan bahwa kopi juga mengandung sejumlah zat kimia yang disebut akrilamida, yang dianggap dapat menyebabkan kanker.

Selain itu, minum kopi juga dapat mengurangi risiko penyakit sirosis hati stadium akhir, terutama jika kerusakannya disebabkan oleh alkohol. Sebuah penelitian besar telah menemukan bahwa minum empat cangkir atau lebih sehari dapat mengurangi risiko sirosis alkoholik sebanyak 80 persen. Minum dalam jumlah yang sama dapat mengurangi risiko sirosis non alkohol hingga 30 persen.

Tidak sedikit yang mengonsumsi kopi karena kegemaran, ternyata kafein dalam kopi mengandung stimulan yang meningkatkan suasana hati. Penelitian ini menunjukkan bahwa kopi bahkan dapat membantu mengurangi risiko depresi, terutama jika mengonsumsi empat cangkir atau lebih perhari. 

Ternyata kopi juga bisa membantu dalam manajemen berat badan. Memang tidak ada hubungan yang relevan, tetapi ada beberapa bukti bahwa kafein dalam kopi dapat membantu mengendalikan berat badan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum kopi lebih banyak minuman berkafein memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami kenaikan berat badan dibandingkan mereka yang mengurangi minum kopi dan teh. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang meminum minuman berkafein 30 menit hingga 4 jam sebelum makan cenderung makan lebih sedikit. 

Dari sederet manfaat minum kopi tanpa gula, ternyata dengan mengonsumi tersebut memiliki efek sampingnya bagi tubuh. Seperti dapat menyebabkan kecemasan dan stres, dapat merusak rutinitas tidur, dapat menyebabkan keasaman di perut sehingga mengalami kram dan kejang perut, membuat sulit tubuh menyerap mineral pada makanan. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus