Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Metode Menggoreng Mempengaruhi Kualitas Minyak yang Berdampak Kesehatan

Saat menggoreng sebaiknya minyak tidak terlalu panas agar tidak merusak kualitas makanan

19 Mei 2022 | 17.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kentang goreng (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak produk makanan yang digoreng. Ada beberapa teknik menggoreng yang dipengaruhi suhu panas minyak. Merujuk publikasi ilmiah Universitas Negeri Yogyakarta berjudul Diktat Teknik-Teknik Dasar Memasak, teknik menggoreng temperatur tinggi dalam waktu cepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada pula metode memasak tak terlalu banyak minyak yang dipanaskan terlebih dahulu. Minyak yang digunakan sekitar satu pertiga dari bahan makanan. Ada juga metode menggoreng menggunakan banyak minyak panas supaya bahan makanan terendam atau deep frying.

Metode menggoreng

Saat menggoreng, dipastikan minyak akan berkurang kualitasnya. Itu terutama jika minyak digunakan berulang kali. Sebab minyak yang digunakan berkali-kali, jika diteruskan menyebabkan makanan cepat gosong. Minyak yang disimpan lama akan menjadi tengik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi menyebabkan minyak mudah rusak oleh proses deep frying. Mengutip publikasi ilmiah dalam jurnal Makara, Seri Sains Volume 13,  menggoreng minyak yang dipanaskan terus-menerus suhu tinggi terjadi kontak dari udara luar memudahkan terjadinya reaksi oksidasi minyak. 

Proses menggoreng deep frying ada hubungan terbalik antara kadar asam lemak elaidat (trans) dan asam oleat. Asam lemak trans terbentuk setelah proses penggorengan minyak pengulangan kedua. Untuk menggoreng khususnya  minyak panas dan banyak sebaiknya suhunya tidak melebihi 200 derajat Celsius. Cukup api sedang saja. Minyak yang digunakan pun sebaiknya tidak melebihi dua kali pengulangan. 

Asam lemak trans yang terdapat dalam makanan yang digoreng membahayakan tubuh. Mengutip Healthline, sering mengonsumsi gorengan berdampak risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Saat memasak minyak dalam suhu tinggi berakibat terbentuknya lemak trans. Ketika minyak hitam ini dihangatkan kembali akan melepaskan lemak trans dalam jumlah lebih tinggi. Itu sangat buruk bagi kesehatan secara keseluruhan

Kebiasaan jangka panjang mengonsumsi makanan dari hasil menggoreng itu bisa berakibat memicu gangguan kesehatan seperti stroke, sakit perut, gangguan pencernaan. Sebab, konsumsi lemak trans yang tinggi meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. 

TATA FERLIANA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus