Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para penggemar sepatu Nike mengkritik hadirnya sepatu ISPA Mindbody. Sebab, sepatu ini lebih memberi kesan butut, tidak seperti desain Nike yang lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tersedia dengan variasi warna lumpur dan hijau neon, yang lebih menarik perhatian daripada skor streetwear, sneaker dengan penampilan compang-camping dan usang ini diluncurkan pada tahun ini, dengan harga yang terbilang cukup mahal, 180 dollar AS atau Rp2,7 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut keterangan situs resmi Nike, sepatu ini didesain menyatu di tali tanpa menggunakan lem sehingga bisa dikatakan sepatu ini mudah untuk dilepas. Sepatu ini memiliki keunggulan yang dapat didaur ulang dengan dikembalikan ke toko Nike jika pembeli sudah bosan untuk memakainya.
Sementara perusahaan menggambarkan sepatu itu sebagai definisi baru R&R atau disebut juga sebagai definisi baru Rest and Relax. Sepatu kets ini lebih menonjolkan midsole busa oasis, Sedangkan bagian atasnya menampilkan Flyknit yang ringan dan lapang memberikan perlindungan yang mungkin tidak bisa untuk diabaikan.
Namun, tak sedikit yang memberikan kritik pedas tentang hadirnya desain sepatu Nike yang terbaru.
Di media sosial seperti Facebook, pelanggan membandingkan sepatu berwarna hijau yang compang-camping itu dengan paru-paru perokok sebungkus sehari dan mengkritik sepatu mahal itu berjamur dan menjijikkan, menurut Jam Press.
Tapi tidak semua komentar itu buruk. Di halaman daftar produk, dua reviewer berani memuji sepatu pasca-apokaliptik.
"Salah satu sepatu paling nyaman yang pernah saya miliki, sangat direkomendasikan untuk dipakai sehari-hari," tulis seorang pembeli anonim, memberikan produk tersebut peringkat bintang lima sangat tahan lama.
"Aku mencintainya. Pakailah di mana-mana," yang lain menyetujui, juga memberi sepatu Nike itu lima bintang. "Jangan berjalan dengannya di tanah basah. Kalau tidak, kaki dan kaus kakimu akan basah. Ada lubang ventilasi kecil di solnya."
DWI NUR AZIZAH | NEW YORK POST