Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Infeksi bisa terjadi di bagian tubuh mana pun yang berhubungan dengan buang air kecil, seperti ginjal, saluran kencing, kandung kemih, serta uretra, atau dikenal dengan infeksi saluran kemih (UTI). Infeksi ini bisa terasa menyakitkan dan tak nyaman. Jika sampai menyebar ke ginjal maka bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jangan tunggu sampai terjadi komplikasi. Kenali gejala infeksi saluran kemih sejak dini agar segera mendapatkan penanganan yang tepat, dilansir dari Daily Star.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rasa panas saat buang air kecil
Disuria adalah rasa sakit atau panas ketika buang air kecil adalah gejala utama UTI. Rasa sakit bisa muncul sebelum atau sesudah kencing. UTI adalah penyebab paling umum nyeri saat buang air kecil tapi masalah pada kandung kemih dan prostat juga bisa memicu rasa sakit yang sama.
Urine hanya sedikit
Anda tak tahan ingin kencing. Tapi saat melakukannya, jumlah urine yang keluar sangat sedikit. Bisa jadi ini karena UTI dan pemicunya peradangan kandung kemih akibat bakteri dan menyebabkan penderita sangat ingin buang air kecil meski tak banyak urine di kandung kemih.
Nyeri punggung bawah
Gejala infeksi saluran kemih lain adalah nyeri punggung bagian bawah atau daerah panggul. Apa penyebabnya? Kemungkinan bakteri penyebab UTI sudah masuk ke dalam saluran kemih sehingga menyebabkan peradangana dan iritasi.
Sering kencing
Manusia rata-rata buang air kecil 7-8 kali sehari. Apabila merasa lebih sering ingin ke kamar kecil, terutama dimalam hari, Anda mungkin terserang UTI. Sudah pasti hal ini tak nyaman dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Bau kencing yang menyengat
Bau air seni yang menyengat juga bisa menjadi indikator infeksi saluran kemih. Kuman mungkin telah berkembang di sistem kemih, seperti ginjal, kandung kemih, atau uretra dan menyebabkan urine berbau menyengat.