Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa tahun terakhir, popularitas obat-obatan penurun berat badan seperti Ozempic dan Wegovy naik seiring semakin banyak pesohor yang menggunakannya. Mereka pun tak sungkan mengakuinya, termasuk efek negatif dan positifnya. Belakangan ini, Oprah Winfrey yang menjadi sorotan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ratu bincang-bincang ini juga mengaku mengonsumsi obat-obatan ini. Pakar menyebut pengakuan ini bisa mengubah pandangan orang soal penggunaan obat-obatan untuk menurunkan berat badan dan meneruskan tren kesehatan mengenai transparansi terkait perubahan tubuh selebritas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dia mementahkan stigma masyarakat terkait obat-obatan," ujar Dr. Aria Vazirnia, ahli bedah lemak di Advanced Lipedema Treatment Program di Institut Roxbury, Amerika Serikat, kepada USA Today.
Menurutnya, jika obat-obatan ini tak diminum berlebihan dan diawasi dokter spesialis seperti endokrinolog maka mereka aman dikonsumsi.
Mengubah pandangan masyarakat
Sudah lama penurunan berat badan Oprah Winfrey menjadi perbincangan publik. Dalam kisahnya dengan majalah People, wanita berusia 69 tahun itu mengaku berat badannya selalumenjadi sorotan. Menurutnya, baru di 2023 ia menenggak obat-obatan penurun berat badan untuk melengkapi aktivitas sehatnya, seperti jalan kaki, makan terakhir pada pukul 16.00, dan minum banyak air.
"Sudah lama saya menyarankan obat ini sebelum menggunakannya sendiri," ungkapnya kepada People.
Vazirnia mengatakan orang biasanya memang sungkan mengakui minum obat-obatan untuk menurunkan berat badan. Ia berharap pernyataan Winfrey bisa mengubah pandangan itu.
"Banyak orang memandang Oprah sebagai mentor mereka, inspirator, pemberi petunjuk. Jika Oprah membahas obat-obatan ini, banyak orang yang mencari obat itu bukan hanya karena pengaruh tokoh tapi mereka juga akan meriset, mencari sendiri khasiatnya, dan mempelajarinya," ujarnya.
Dengan keterbukaannya itu, Winfrey juga telah menjadi panutan dalam hal transparansi kepada publik, sesuatu yang menurut pakar penting buat pesohor yang berharap tak menganjurkan citra tubuh yang tidak realistis.