Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pakar: Jangan Abaikan Sesak Napas, Bisa Jadi Serangan Jantung

Pakar menjelaskan sesak napas tanpa atau disertai nyeri dada yang berhubungan dengan aktivitas bisa jadi gejala serangan jantung.

6 Mei 2020 | 10.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Didi Kempot meninggal dunia dan mengingatkan kita akan pentingnya pemeriksaan kesehatan. Apalagi, diduga almarhum sangat sibuk menjelang kematiannya. Artinya, kelelahan bisa menjadi berbagai sebab kematian mendadak, penyebab kematian Almarhum serangan jantung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Memang serangan jantung atau stroke merupakan penyebab utama kematian mendadak karena sakit," ujar pakar kesehatan dr. Ari Fahrial Syam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan sesak napas tanpa atau disertai nyeri dada yang berhubungan dengan aktivitas, misalnya setelah naik tangga atau berjalan jauh terasa sesak, harus diduga sebagai gangguan pada jantung. Menurutnya, keluhan yang baru muncul ketika umur di atas 40 tahun merupakan suatu tanda ada yang tidak beres di dalam tubuh yang perlu evaluasi sesegera mungkin.

Bagi orang yang memang tidak ada risiko sakit jantung, mereka dianjurkan untuk memeriksakan diri setelah berusia di atas 40 tahun. Bahkan, pemeriksaan medis harus dilakukan lebih awal jika mempunyai faktor risiko sakit jantung.

"Dengan check-up, kita bisa mendeteksi adanya penyakit atau gangguan kesehatan yang memang hanya bisa ditemukan melalui check-up. Kita juga harus paham, sebenarnya tidak ada proses penyakit yang terjadi tiba-tiba tetapi manifestasi klinisnya bisa tiba-tiba," jelasnya

Ari menjelaskan gangguan kesehatan harus diidentifikasi dengan pemeriksaan sehingga pemeriksaan merupakan hal penting yang harus rutin dilakukan sehingga kita tidak terkejut bila ada kematian mendadak yang terjadi di sekitar. Gangguan itu, termasuk juga gangguan pencernaaan, seperti nyeri ulu hati atau kembung (begah), yang baru dirasakan ketika umur di atas 40 tahun, juga merupakan keluhan yang harus segera dievaluasi.

Dia menjelaskan beberapa faktor risiko dari penyakit jantung koroner antara lain berusia lebih dari 40 tahun, kegemukan atau obesitas, merokok, hipertensi, kolesterol tinggi atau hiperkolesterol, hipertrigliserida, penyakit kencing manis atau diabetes, riwayat keluarga dengan sakit jantung, kurang olahraga rutin, dan stres.

Dia juga menjelaskan faktor risiko jantung koroner tersebut ada yang bisa dicegah agar terhindar dari serangan jantung. Beberapa tips yang dianjurkan memeriksakan diri jika telah berumur di atas 40 tahun, atau jika dengan faktor risiko, lakukan check-up lebih awal. Segera berobat ke dokter jika ada keluhan yang terjadi, terutama sesak napas, nyeri dada, atau nyeri ulu hati setelah beraktivitas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus