Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pakar Kesehatan Tegaskan HMPV Tak Akan Jadi Pandemi Berikut

Pakar kesehatan menyatakan HMPV tampaknya tidak akan berpotensi menjadi pandemi dan menjelaskan empat alasannya.

14 Januari 2025 | 14.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
dr Clairen Febiyanri memberikan sosialiasi Penularan dan Pencegahan Virus HMPV di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta, 13 Januari 2025. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa Virus HMPV sudah masuk ke Indonesia. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengatakan Human metapneumovirus (HMPV) tak akan menyebabkan pandemi selanjutnya karena empat alasan. Dia merespons kabar HMPV berisiko menjadi COVID-19 kedua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"HMPV tampaknya tidak akan berpotensi menjadi pandemi. Tapi bahwa dunia akan menghadapi pandemi lagi, iya. Hanya kita belum tahu kapan waktunya dan belum tahu penyakit apa yang menimbulkan pandemi yang akan datang," kata Tjandra di Jakarta, Selasa, 14 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat daftar sejumlah penyakit yang berisiko menjadi pandemi dan HMPV tidak termasuk di daftar itu. Tjandra menyebut ada tiga kelompok penyakit di daftar itu, yakni penyakit zoonosis atau yang menular dari hewan ke manusia.

"Yang kedua influenza dalam berbagai jenis karena virus influenza dapat bermutasi dari waktu ke waktu dan yang ketiga disebut sebagai Disease X," jelas Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Disease X adalah patogen (virus, bakteri, jamur) yang belum diketahui dan dapat menimbulkan penyakit. Sementara alasannya, yang pertama karena HMPV adalah virus yang sudah lama ada, yakni sejak 2001. Bahkan, sebenarnya sebelum 2001 sudah ditemukan antibodi untuk virus tersebut. 

Tetap harus diwaspadai
Yang kedua, tidak seperti COVID-19 yang berat, HMPV kasusnya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Yang ketiga, tidak benar virus HMPV akan menjadi pandemi hanya karena kejadiannya meningkat di bulan yang sama di Cina pada 2019-2020.

"Karena pada setiap akhir tahun atau awal tahun itu di Cina dan banyak negara yang empat musim itu musim dingin sedang tinggi-tingginya sehingga tentu saja karena cuaca seperti itu, mungkin saja terjadi peningkatan infeksi saluran napas," paparnya.

Yang keempat, dia menyebut penyakit-penyakit infeksi saluran napas, baik karena virus maupun bakteri, memiliki gejala yang sama sehingga tidak bisa disebutkan penyakit dengan gejala-gejala seperti batuk, demam, sesak napas, akan berkembang parah seperti COVID-19. 

Meski tidak menyebabkan pandemi, kenaikan kasus tetap perlu diwaspadai. WHO menyebut pada Januari 2025 ada peningkatan kasus infeksi saluran napas di belahan utara dunia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus