Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pandemi COVID-19, Kesadaran Makan Sehat pun Meningkat

Kesadaran masyarakat untuk menjalani pola makan sehat meningkat selama pandemi COVID-19. Berikut penjelasan pakar.

18 Juni 2020 | 09.23 WIB

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 juga membuat masyarakat semakin berminat dalam mengonsumsi pangan sehat dan berkualitas sebagai upaya menjaga daya tahan tubuh. Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST), Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan mengemukakan hasil kajian pada 2020 terdapat perubahan gaya hidup pada masyarakat Indonesia selama masa pandemi COVID-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beragam perubahan gaya hidup itu antara lain mulai mencoba pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan sehat (90 persen), serta menguji resep-resep makanan baru (61 persen).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kebiasaan makan sehat sudah banyak diterapkan oleh masyarakat. Namun, pandemi menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh," kata Nuri.

Ia memaparkan ada pola makan baru yang coba diperkenalkan, yaitu mengonsumsi beragam makanan yang mengandung gizi seimbang, memperhatikan konsumsi GGL (gula, garam, lemak), mengatur jadwal makan besar dan camilan, dan tidak lupa memerhatikan keamanan pangan.

Nuri juga menyampaikan lima kunci keamanan pangan yang harus diterapkan masyarakat sesuai standar WHO dan BPOM di Indonesia, dan yang pertama mencuci tangan dan peralatan masak sebelum mengolah makanan. Kedua, memisahkan peralatan memasak seperti pisau dan talenan dan wadah untuk pangan mentah dan matang.

Ketiga, memasak dengan benar dan matang. Keempat, menyimpan makanan sesuai dengan suhu aman yang dianjurkan. Terakhir, selalu gunakan air dan bahan makanan yang aman, yang bebas dari cemaran fisik, biologis, kimia berbahaya (pestisida, herbisida), dan menggunakan air jernih yang tidak berbau dan berasa.

Sementara itu, Head of Corporate Quality Management Nestlé, Indonesia Anas Noor Wahid, menjelaskan, pihaknya memiliki komitmen untuk terus menjaga stabilitas produksi dan distribusi produk-produk makanan dan minuman berkualitas.

"Komitmen ini dijalankan dengan mengacu pada empat pilar dalam kebijakan mutu, yaitu berkomitmen pada seluruh konsumen, menjaga keamanan dan kepatuhan produk, mempertahankan preferensi dan konsistensi, dan memastikan tidak ada kecacatan produk dan tidak menghasilkan limbah," ucapnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus