Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Event Pasar Kangen Jogja akan kembali digelar di Taman Budaya Yogyakarta atau TBY mulai 4 hingga 13 Juli 2024 nanti. Perhelatan yang tahun ini menginjak usia yang ke-17 itu akan dimeriahkan lebih dari 280 stand kuliner dan barang lawasan mulai pukul 15.00 WIB hingga jelang tengah malam setiap harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengusung tema Natas-Nitis-Netes, event ini tetap memberi ruang luas bagi pelaku kuliner tradisional. Kuliner menjadi poros berbagai aspek kehidupan manusia, baik aspek pengadaan bahan dasar pangan, teknologi pengolahan, gastronomi dan tata niaga pertaniannya agar selalu terjaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tahun ini pendaftar Pasar Kangen ada sebanyak 1.200 formulir, namun akhirnya terkurasi atau lolos seleksi ada 289 tenant," kata Kepala Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Purwiati Selasa, 2 Juli 2024.
Peserta Lolos Selksi
Peserta yang lolos seleksi itu terbagi dari stand kuliner 187 tenant, barang lawasan dan jasa 102 tenant dan workshop 8 tenant, serta berbagai seni pertunjukan dari berbagai komunitas seni Yogykarta yang dipentaskan di panggung pertunjukan Pasar Kangen.
Purwiati menuturkan perputaran uang Pasar Kangen Jogja tahun 2023 lalu mencapai Rp 3,9 miliar selama 10 hari perhelatan. Namun saat itu belum melibatkan tenant-tenant di luar kompleks TBY.
"Khusus tahun ini kami mulai melibatkan warga di halaman luar TBY untuk bisa ikut meramaikan ini," kata dia.
Tanpa Kantong Plastik
Hal yang menarik juga, Pasar Kangen tetap menerapkan aturan ketat bagi pengunjung juga tenant untuk tidak menggunakan kantong plastik.
"Segala pembungkus makanan wajib menggunakan bahan kertas atau ramah lingkungan," kata dia.
Koordinator Pasar Kangen Jogja Ong Hari Wahyu mengatakan mulai tahun ini Pasar Kangen telah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengatasi masalah sampah.
"Tahun ini orientasi Pasar Kangen ke lingkungan hidup, kami menyediakan lebih dari 30 titik tempat sampah dan dipisah antara sampah plastik dan non plastik,” ujar Ong.
Lewat Pasar Kangen pelaku usaha dan pengunjung di edukasi mengelola sampahnya sendiri.
"Kami mengimbau pengunjung membawa tas belanja sendiri, kami menerapkan prosedur ketat bagi tenant, apabila masih menggunakan plastik kami beri teguran," kata dia.
Selain itu Pasar Kangen kali ini juga bekerja sama dengan perajin khusus yang membuat bungkus makanan dan minuman dari kertas maupun bambu.