Disentri juga dapat menyebar melalui air minum yang terkontaminasi, meskipun juga dapat disebabkan oleh parasit yang hidup di perut seseorang. Sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri.
Disentri menyebabkan diare di mana ada darah dan nanah dalam kotoran. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat membunuh penderitanya dalam 24 jam. Namun, sebagian besar kasus hilang dengan sendirinya, tanpa pengobatan.
Gejala utama disentri adalah diare dengan bercak darah, lendir, atau nanah. Gejala lain, tiba-tiba demam tinggi dan menggigil, sakit perut, kram dan perut kembung, hilang nafsu makan, sakit kepala, kelelahan, muntah dan dehidrasi. Jika dehidrasi menjadi parah, orang yang terinfeksi bisa berisiko koma hingga kematian.
Selanjutnya, waspada penyakit yang menyebar melalui kotoran manusia.
Penyakit-penyakit ini menyebar melalui kotoran manusia. Seseorang bisa terinfeksi virus ini dari air atau makanan yang terkontaminasi.
Tidak ada pengobatan khusus atau obat antibiotik untuk hepatitis A atau E. Mereka yang menderita penyakit ini harus banyak beristirahat, tetap terhidrasi, dan makan makanan bergizi.
5. Balantidiasis
Ini merupakan jenis infeksi usus yang juga disebabkan dari kontak dengan air yang terkontaminasi. Infeksi ini umumnya menyebar di daerah di mana manusia dan hewan peliharaan, khusunya babi, tinggal berdekatan.
Babi banyak membawa bakteri yang menyebabkan balantidiasis dan dapat ditularkan ke manusia. Ini juga bisa menyebar ketika kotoran babi masuk ke air yang digunakan manusia untuk mencuci atau minum.
Gejala-gejala dari kondisi ini termasuk diare akut, disentri, mual, nafas berbau tak sedap, radang usus besar, sakit perut, penurunan berat badan, ulserasi usus yang mendalam dan kemungkinan perforasi usus. Jika tidak diobati, bisa berisiko kematian.
6. Leptospriosis
Air minum yang terkontaminasi juga dapat membawa bakteri penyebab leptospriosis. Seseorang berisiko terinfeksi ketika air terkontaminasi oleh air kencing hewan yang membawa bakteri yang menyebabkan leptospriosis, seperti sapi, babi, kuda, anjing, hewan pengerat dan hewan liar.
Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala berat, menggigil, nyeri otot dan muntah. Mereka yang terinfeksi juga dapat terserang penyakit kuning, mata merah, sakit perut, diare atau ruam.
Jika tidak ditangani, pasien dapat berisiko mengalami kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati dan gangguan pernapasan. Dalam kasus yang jarang terjadi, leptospriosis dapat menyebabkan kematian.
Ilustrasi - Stop Demam Berdarah. Doc KOMUNIKA ONLINE 7. Gigitan atau sengatan binatang
Jika Anda berada di negara tropis, Anda mungkin berisiko mengalami gigitan dari laba-laba dan ular berbisa. Selain itu, nyamuk juga bisa menjadi ancaman
Gigitan hewan-hewan tersebut bisa berisiko beberapa penyakit. Seperti Malaria dan Demam Berdarah. Malaria, adalah penyakit menular yang disebarkan oleh nyamuk, terutama di iklim tropis. Gejala mulai muncul 10 sampai 15 hari setelah infeksi, termasuk sakit kepala dan demam, menggigil, otot dan nyeri sendi, mual dan muntah, serta kejang. Jika tidak segera diobati, berisiko kematian.
Baca juga:Gempa Hari Ini, Waspada Depresi dan Efek Lainnya pada Kesehatan
Sementara demam berdarah, adalah
penyakit menular lainnya yang disebarkan oleh nyamuk. Gejalanya termasuk demam yang tiba-tiba dengan sakit kepala yang parah, nyeri otot dan persendian, dan ruam. Gejala seringkali hilang dalam enam hingga tujuh hari. Namun, dalam kasus yang parah, kematian bisa terjadi.