Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pendidikan di Lapas, Ada Beasiswa bagi Anak Berprestasi

Tak hanya berkuliah dari lapas, Putra juga diterima magang bekerja di kampus tempatnya berkuliah. Kini ia punya harapan besar pada hidupnya.

26 Januari 2019 | 14.45 WIB

Ilustrasi pendidikan anak (pixabay.com)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi pendidikan anak (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang, lapas atau penjara merupakan salah satu tempat terseram yang tak ingin dikunjungi. Sebab, tempat tersebut merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang melakukan tindak kriminal. Pemikiran orang-orang lantas dibayangi dengan ketidaktenangan serta ketakutan jika berada di sana.

Baca juga: Cara Anak Binaan Lapas Gorontalo Peringati Hari Pahlawan

Khusus bagi anak-anak, sebagian orang mungkin berpikir bahwa harapan dan cita-cita tentunya akan terkubur. Tapi tidak untuk Putra, 19, yang kini berkuliah di salah satu sekolah tinggi ilmu ekonomi di Jakarta. Pendidikan tinggi ia peroleh berkat beasiswa yang direkomendasikan oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak atau LPKA Tangerang. 

Padahal, sewaktu baru masuk LPKA ia sempat merasa putus asa. "Sekolah udah pasti nggak ada, terpuruklah. Tapi ternyata sampai di sini beda, ada sekolah juga," kata Putra dalam sebuah video yang diuggah di Youtube. 

Tak hanya berkuliah, Putra juga diterima magang bekerja di kampus tempatnya berkuliah. Setiap pagi ia berangkat kuliah dan bekerja, dan baru kembali pada sore hari. Kini Putra kembali punya harapan besar pada hidupnya. "Pengin sekolah lanjut S-2," katanya tersenyum. 

Herti Hartati, Kepala Seksi Pembinaan LPKA Tangerang mengatakan bahwa layaknya orang biasa, anak-anak yang berada di lapas akibat tindak kriminal juga mendapatkan pembelajaran dan pendidikan secara normal. “Pendidikan anak tetap terjamin. Yang membedakan hanya aktivitasnya yang tak dapat dilakukan di luar lapas,” kata Herti kepada Tempo pada 26 Januari 2019.

Dalam hal ini, anak-anak akan belajar di sekolah LPKA dan dikelompokan sesuai dengan usianya. “Jika mereka anak 6 hingga 12 tahun, akan dimasukkan ke SD dan begitu selanjutnya sampai SMK,” katanya.

Selain pembelajaran di sekolah, anak-anak juga dibekali dengan kegiatan kesenian dan olahraga sebagai ekstrakurikuler setelah pulang sekolah. “Layaknya anak-anak sekolah pada umumnya, kami juga menyediakan ekstrakurikuler setelah jam pelajaran berakhir berupa band, menari, basket hingga futsal,” katanya.

Selain pendidikan dan ekstrakurikuler yang diperhatikan para penjaga lapas, hal keagamaan pun tak luput dari hitungan. Setiap satu minggu sekali, lapas akan mendatangkan pemimpin agama untuk memberikan ceramah pada anak-anak. “Kami juga menyediakan latihan untuk anak dalam membaca kitab suci,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus