Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Peneliti Ungkap Kaitan Stres dan Kambuhnya Multiple Sclerosis

Para peneliti telah mencoba mengidentifikasi pemicu yang tepat multiple sclerosis , termasuk stres.

25 Mei 2023 | 21.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Multiple sclerosis merupakan penyakit neurodegeneratif akibat proses demielinisasi kronis pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh peradangan autoimun. Para peneliti telah mencoba mengidentifikasi pemicu yang tepat multiple sclerosis (MS), kondisi melemahkan ketika sistem kekebalan menyerang selubung pelindung otak dan sumsum tulang belakang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun penyebab pasti penyakit autoimun itu masih belum diketahui, para ahli menyarankan melakukan modifikasi gaya hidup tertentu, seperti makan makanan sehat, mengurangi stres, dan berolahraga secara teratur dapat menurunkan kemungkinan kambuhnya MS. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan para ahli di Michigan, Amerika Serikat, telah mengkonfirmasi peran stresor dalam menyebabkan MS kambuh. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peristiwa stres yang terjadi, baik di masa kanak-kanak dan dewasa dapat memperburuk kecacatan pasien. Seperti dilaporkan Medical Daily, MS mempengaruhi lebih dari 2,8 juta orang di seluruh dunia. Studi sebelumnya telah menemukan kondisi ini disebabkan sebagian oleh gen yang diwariskan dan sebagian lagi oleh faktor luar seperti kurang sinar matahari, merokok, obesitas remaja, dan infeksi virus.

"MS adalah penyebab utama kecacatan nontraumatis di antara orang dewasa muda dan penelitian tambahan diperlukan untuk mengidentifikasi pendorong eksternal kecacatan yang dapat diatasi atau dicegah, termasuk stres, untuk meningkatkan hasil fungsional," kata salah satu penulis penelitian, Tiffany Braley, seraya menjelaskan pentingnya studi terbaru.

Tim peneliti mengevaluasi data dari lebih dari 700 orang dengan MS dan menemukan penyebab stres dalam berbagai tahap kehidupan seperti kemiskinan, pelecehan, dan perceraian dapat berkontribusi pada kekambuhan MS. Temuan penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Brain and Behavior.

"Pengalaman masa kecil yang buruk, yang kami sebut ACE, dan pemicu stres masa kecil lain dapat mempengaruhi proses kekebalan, peradangan, perilaku sepanjang hidup, dan mengurangi ketahanan terhadap stres orang dewasa," kata penulis utama Carri Polick.

Para peneliti percaya temuan ini dapat membantu memulai perbaikan dalam metode pengobatan MS saat ini, yang sekarang terutama berfokus pada pengelolaan gejala dan menghindari pemicu.

"Pengetahuan ini diperlukan untuk menginformasikan penelitian MS serta perawatan klinis. Rujukan ke sumber daya, seperti kesehatan mental atau dukungan penggunaan zat terlarang, dapat membantu mengurangi dampak stres dan meningkatkan kesejahteraan," tambah Braley.

Lima fakta tentang multiple sclerosis:
1. Dapat dianggap sebagai penyakit yang tidak terlihat karena gejala yang paling sering mungkin tidak langsung terlihat.

2. Studi menunjukkan orang yang tinggal di garis lintang yang lebih tinggi atau daerah dengan iklim yang lebih dingin memiliki risiko MS yang lebih tinggi.

3. Kehamilan dapat meringankan gejala MS.

4. Wanita empat kali lebih mungkin mengembangkan kondisi ini dibandingkan pria.

5. MS sering salah didiagnosis karena gejalanya tidak spesifik dan dapat bervariasi pada setiap kasus.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus