Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Blitar - Sedang melancong ke Jawa Timur dan ingin merasakan sensasi berkuliner yang tak biasa? Cobalah sambangi Blitar. Di Blitar, ada kuliner yang mengangkat cara makan bancakan yang khas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tradisi ini bisa ditemukan dan dirasakan langsung oleh pengunjung Keboen Kopi Karanganjar milik Herry Noegroho. “Bancakan itu disediakan di Post Zegel Resto, restoran di dalam kawasan Keboen Kopi,” kata Herry saat dihubungi melalui pesan pendek pada Senin, 19 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keboen Kopi Blitar menyediakan menu bancakan buat wisatawan yang dibanderol mulai harga Rp 20 ribu per orang. Sensasi makan ala masyarakat Jawa masa lampau ini pernah dirasakan Tempo di Keboen Kopi Karanganjar, Januari lalu. Menu bancakan disajikan saat sarapan.
Bancakan menawarkan sensasi makan lesehan, beramai-ramai, dan berhadap-hadapan. Penikmatnya tak perlu memakai alas piring saat menyantap lauk dan nasi. Sebab, alas tersebut akan diganti dengan daun pisang yang dibentangkan memanjang.
Konsep makan bancakan sejatinya diadopsi dari cara makan masyarakat tradisional di Indonesia. Isi lauk tersebut pun disesuaikan dengan menu-menu lokal.
Di Blitar, lauk-pauk bancakan terdiri atas ayam kremes, pecel, nasi putih, nasi jagung, tewel atau sayur nangka muda, dan urap. Tak lupa, peyek kacang atau kedelai yang menampilkan ciri khas masakan asli Jawa Timur.
Hawa dingin kebun kopi di Desa Medongan, Kecamatan Nglongak, Blitar, itu akan menciptakan suasana makan yang tak biasa. Apalagi kalau ditemani orang-orang terkasih. Menyantap menu bancakan akan terasa lebih nikmat.