Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggumpalan darah termasuk komplikasi akibat Covid-19. Selain penggumpalan darah, Covid-19 juga meningkatkan risiko pembekuan di arteri yang disebut trombosis arteri. Gumpalan darah tersebut dapat memblokir sirkulasi darah di bagian tubuh terluar yang mengarah ke infeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hanya dengan amputasi atau pengangkatan anggota badan satu-satunya pilihan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Gumpalan darah ini juga dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan malapetaka pada organ lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Raghuram Sekhar, konsultan bedah vaskular dan endovaskular di Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, menjelaskan ketika aliran darah di arteri tersumbat oleh gumpalan, pasokan oksigen ke bagian tubuh terputus. Akibatnya mengarah ke gangren atau matinya jarigan tubuh karena infeksi. Jika tidak ditangani tepat waktu, hal itu bisa menyebabkan amputasi anggota badan.
“Saya telah merawat lebih dari 35 pasien Covid-19 dengan pembekuan darah di anggota badan selama pandemi. Pada gelombang kedua, saya telah melihat kasus pada orang yang lebih muda di bawah usia 32 tahun. Gumpalan darah gangren ini agresif dan sulit diobati,” ujarnya, seperti dilansir dari Indiananexpress.
Ada lima tanda awal pembekuan darah terkait Covid-19 yang harus diwaspadai. Pertama nyeri pada anggota badan yang intensitasnya meningkat secara bertahap. Dari waktu ke waktu, nyeri membuat pasien merasa sangat sakit. Kedua paresthesia, yaitu mati rasa pada jari tangan dan kaki. Ketiga adalah kelumpuhan, di mana pasien kehilangan kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh.
Keempat pucat karena kurangnya pasokan darah, yang kemudian membuat anggota badan menjadi biru atau hitam seiring waktu. Pucat diiringi suhu tubuh yang dingin adalah salah satu tanda pertama gangren telah terjadi. Kelima tidak dapat merasakan denyut nadi pada anggota gerak.
Sekhar menyarankan pasien Covid-19 yang telah pulih agar mewaspadai gejala-gejala tersebut. Jika diketahui tepat waktu dan ditangani dengan cepat, pasien dapat sembuh total dari penyakitnya. Masa keemasan untuk mengobati pembekuan darah adalah 6-8 jam pertama setelah gejalanya terlihat. Selama waktu ini, jika pasien berkonsultasi dengan ahli bedah vaskular, pengobatan dapat dilakukan dan anggota badan dapat diselamatkan.
Dalam kebanyakan kasus ketika seorang pasien tiba di rumah sakit dengan gejala-gejala ini, ahli bedah vaskular akan memeriksanya dan melakukan prosedur yang disebut doppler vaskular. Doppler vaskular adalah sonografi untuk pembuluh darah guna menunjukkan penyumbatan.
Setelah prosedur tersebut dilakukan, maka masuk tahap angiografi. Sama seperti ketika angiografi dilakukan pada jantung untuk serangan jantung, angiografi perifer dilakukan pada tungkai dalam kasus trombosis arteri. Ini membantu ahli bedah vaskular untuk menyimpulkan tingkat keparahan gumpalan dan membentuk rencana perawatan.
Jika pasien tiba di rumah sakit pada tahap awal, yaitu dalam waktu 8 jam hingga maksimal 24 jam, bekuan darah mungkin belum mengeras sepenuhnya. Dalam kasus tersebut, trombolisis atau trombosuction dapat dilakukan selama angiografi itu sendiri, di mana obat-obatan dan bahan kimia yang diresepkan dikirim melalui pembuluh darah untuk melarutkan gumpalan.
Kadang-kadang, pasien mungkin datang terlambat dan pada saat itu gumpalan telah mengeras dan tidak dapat diobati dengan trombolisis sehingga membutuhkan operasi terbuka, dengan pasien di bawah anestesi penuh dan sayatan dibuat untuk mencapai gumpalan di pembuluh darah. Prosedurnya disebut Embolektomi. Ini juga cukup berhasil, jika pasien datang ke rumah sakit dalam 1-2 hari pertama.
Jika didiagnosis tepat waktu, anggota badan dapat diselamatkan dari gangren dan amputasi. Singkatnya, pasien harus mengetahui dan membaca dengan baik tentang gejala trombosis arteri sambil secara aktif membuat orang-orang di sekitar menyadari hal yang sama. Segera setelah gejala mulai muncul, orang harus berkonsultasi dengan ahli bedah atau fasilitas vaskular sedini mungkin untuk menghindari gangren dan amputasi dan terus menjalani hidup sehat.