Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bahaya sering datang tanpa disadari, terutama pada anak yang kurang mendapat pengawasan. Jika tak ada pengawasan dari orang tua, hal ini dapat memberikan dampak yang membahayakan kehidupan anak. Memberikan pemahaman langsung pada anak tentang keamanan dan keselamatan sejak dini penting agar terhindar dari risiko serta bisa bertindak jika ada ancaman atau insiden keamanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan penyedia layanan keamanan Nawakara Perkasa Nusantara pun memberikan edukasi pentingnya keamanan masyarakat di tujuh kota, yakni Pekanbaru, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Bogor, Bekasi, dan Bandung. Rangkaian acara Nawakara Gemilang ke-3 berlangsung pada 29-30 Oktober 2024. Melalui program ini diberikan edukasi keamanan dan keselamatan pada generasi muda di sekolah dasar, sejalan dengan misi perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selama 28 tahun Nawakara terus berupaya memberikan kontribusi nyata melalui edukasi keamanan. Salah satunya bagi anak-anak yang rentan terhadap berbagai ancaman di sekitar. Kini, kami kembali menggelar Nawakara Gemilang sebagai agenda tahunan demi memperkuat komitmen perusahaan dalam mengedukasi generasi muda tentang pentingnya keamanan. Kami percaya, membangun kesadaran dan keamanan sejak dini mampu membawa manfaat bagi anak-anak hingga dewasa nanti,” kata Head of Corporate Secretary Nawakara, Chiquita Paramita Hindarto, lewat keterangan yang diterima Tempo.
Sebagai salah satu sekolah yang berpartisipasi, Kepala Sekolah SDN Leuwinutug 05 Citeureup, Bogor, Edah Jubaedah, mengatakan sosialisasi keselamatan dan keamanan ini merupakan pengetahuan penting bagi anak-anak. Terlebih saat ini penggunaan gawai, media sosial, dan game sudah sangat marak di usia anak sekolah dasar.
“Tips nyata sangat penting bagi anak agar bisa memahami cara menjaga diri di berbagai situasi, baik saat beraktivitas di dunia nyata maupun di dunia digital. Kami berharap program ini bisa terus berkelanjutan sehingga kesadaran akan pentingnya keamanan dan keselamatan bisa tertanam sejak dini dan menjadi bekal bagi generasi muda,” ujar Edah.
Bicara terbuka dan jujur saat merasa tidak nyaman
Anak-anak diberi edukasi keamanan dan keselamatan saat berada di rumah, bermain di luar rumah, hingga saat beraktivitas dengan menggunakan ponsel, termasuk berselancar di media sosial, maupun saat bermain game. Beberapa aspek keamanan yang perlu diperhatikan antara lain:
Lingkungan rumah
Sebagai tempat utama untuk tinggal, anak-anak diimbau jangan bercerita jika berada di dalam rumah sendirian pada orang yang tidak dikenal yang akan membahayakan keselamatannya. Selain itu, mereka tidak boleh membuka pintu pada orang yang tidak dikenal. Anak-anak juga jangan lupa selalu meminta izin jika ingin pergi keluar rumah agar bisa tetap dalam pengawasan orang tua
Di luar rumah
Sebisa mungkin anak menghindari berbicara dengan orang tidak dikenal. Saat ada orang tidak dikenal, lebih baik hanya memberikan senyuman dan segera pergi. Anak-anak juga penting untuk menolak tawaran dari orang tidak dikenal, baik itu makanan, mainan, dan lainnya. Adapun saat berada di jalan, diimbau agar tetap hati-hati saat menyeberang jalan. Diimbau pula bagi semua orang, termasuk anak-anak, agar tidak bermain di jalan raya dan selalu gunakan trotoar.
Keamanan di sekolah
Meskipun sekolah menjadi tempat mengemban pendidikan, tak jarang anak mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan, termasuk dari teman-temannya. Karena itu, mereka perlu menghindari dan melaporkan jika ada kasus perundungan. Jangan lupa juga untuk selalu mendengarkan saat guru sedang menjelaskan.
Keamanan berinternet
Sebagai pintu masuk berbagai informasi, sangat penting bagi anak-anak untuk mendapatkan perhatian khusus di ranah internet. Karena itu, mereka diimbau agar dapat menggunakan gawai seperlunya. Mereka juga diimbau untuk memainkan game sesuai usia. Yang paling penting, jangan sebarkan informasi pribadi di internet.
Pilihan Editor: 5 Topik yang Tak Boleh Dibahas Orang Tua di Depan Anak