Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cek kesehatan medik kini menjadi tren gaya hidup baru di masa pandemi COVID-19. Budiman Kharma, COO laboratorium klinik kesehatan Indolab, mengatakan kini banyak ditemui penyakit-penyakit yang tidak mengenal usia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak jarang ditemui penyakit yang satu atau dua dekade lalu identik dengan penyakit pada orang tua, saat ini banyak terjadi pada dewasa muda, seperti stroke, gangguan jantung, gangguan ginjal, penyakit kanker, dan lainnya. Sekarang ini, banyak dewasa muda yang mengalami sindrom metabolik," kata Budiman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sindrom metabolik adalah kondisi yang menyebabkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes, yang mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh, dan kadar kolesterol yang tidak normal. Pemicunya adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti makanan yang kurang bernutrisi, kurang berolahraga atau kurang gerak, jarang terpapar sinar matahari pagi, sering begadang, kurang minum air putih dan serat, rokok dan alkohol, hingga risiko penyakit genetik yang acap kali diabaikan masyarakat.
Kesehatan yang sering kali terganggu akan menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu produktivitas seseorang dan menimbulkan banyak masalah di kemudian hari. Pemeriksaan kesehatan berkala atau yang dikenal dengan medical check up memang belum menjadi budaya yang kental di Indonesia. Namun, perlu disadari dan dipahami bersama bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati adalah fakta yang tidak terbantahkan walau sering dianggap remeh.
Banyak orang yang merasa dirinya sehat-sehat saja dan tidak perlu melakukan pemeriksaan berkala sampai pada waktunya merasakan gejala sakit, baru kemudian memeriksakan diri ke dokter. Selain alasan tersebut, alasan yang biasanya mendasari kegundahan masyarakat adalah harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit dan tidak cukup waktu untuk memeriksakan diri karena terbentur aktivitas lain.
Tidak jarang, kasus penyakit berat yang ditemukan selalu sudah terlambat ditangani dan pada akhirnya akan memakan banyak biaya, waktu, dan tenaga untuk sembuh dibandingkan pengeluaran biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk cek medis secara rutin. Karena itu, penting imbauan cek medis bagi yang berusia 40 tahun ke atas demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Sejak pandemi, banyak sekali akses fasilitas dan pelayanan kesehatan yang memadai guna mengakomodir kebutuhan masyarakat Indonesia. Tidak hanya puskesmas, klinik kesehatan pun banyak ditemukan dan memudahkan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan.
Mayapada Healthcare melalui salah satu anak perusahaannya, Indolab, ingin mengajak semua lapisan masyarakat untuk menyadari pemeriksaan medis merupakan bagian dari gaya hidup sehat masa kini yang perlu diterapkan untuk dapat tetap memastikan kesehatan dan menghadirkan solusi untuk pemeriksaan berkala.