Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang memburu vitamin D di masa pandemi Covid-19. Tetapi, saat menginjak usia 50 tahun, vitamin D akan menunjukkan reaksi yang berbeda dari usia 20 tahun. Oleh karena itu, konsumsi suplemen tertentu dapat menghasilkan beberapa efek mengejutkan saat mencapai usia tertentu, termasuk vitamin D.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir eatthis, berikut hal yang terjadi saat mengonsumsi suplemen vitamin D di usia 50 tahun, tak hanya baik buat tulang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tulang lebih kuat
Seiring bertambahnya usia, risiko osteoporosis akan meningkat. Sekitar 10 juta orang di atas usia 50 menderita osteoporosis dan 34 juta mengalami penurunan massa tulang atau osteopenia. Untungnya, suplementasi vitamin D disukai untuk kepadatan mineral tulang yang lebih tinggi dan pengurangan risiko terkena osteoporosis atau tulang yang lebih lemah. Saat wanita pascamenopause, penting untuk fokus pada kesehatan tulang karena risiko patah tulang akan meningkat.
Melawan depresi
Lebih dari setengah kasus depresi bermanifestasi di kemudian hari. Dan depresi dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian, bunuh diri, fungsi fisik, kognitif, dan sosial. Beberapa reseptor vitamin D telah diidentifikasi di otak yang mempengaruhi suasana hati. Itu menunjukkan kadar vitamin D yang rendah dapat dikaitkan dengan penurunan kognitif dan gejala depresi. Ada hubungan langsung antara kadar vitamin D yang rendah dengan risiko depresi lanjut usia yang lebih tinggi. Mengonsumsi suplemen vitamin D dapat membantu mendukung kadar vitamin D yang memerangi risiko depresi.
Risiko kanker lebih rendah
Usia lanjut adalah faktor risiko paling penting untuk kanker tertentu. Tingkat kejadian kanker secara keseluruhan terus meningkat seiring bertambahnya usia. Menemukan cara untuk mengurangi risiko seiring bertambahnya usia adalah kunci hidup sehat. Hasil sebuah penelitian yang diterbitkan di BMJ menunjukkan kadar vitamin D yang tinggi punya risiko 20 persen lebih rendah terkena kanker tertentu pada pria dan wanita.
Tekanan darah sehat
Kadar vitamin D yang rendah akan menimbulkan penyakit penuaan, salah satunya hipertensi. Risiko hipertensi meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia. Data pengamatan telah menunjukkan hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dan peningkatan insiden tekanan darah tinggi serta risiko hipertensi. Jadi, rutin mengonsumsi suplemen vitamin D baik untuk tekanan darah yang sehat.
Sistem kekebalan tubuh yang kuat
Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh secara bertahap memburuk. Kadar vitamin D yang rendah berisiko mengembangkan beberapa penyakit dan gangguan terkait kekebalan, termasuk Covid-19. Rutin mencuci tangan dan mengikuti semua rekomendasi pemerintah, juga memastikan kadar vitamin D cukup, dapat membantu menjauhkan diri dari penyakit.