Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pentingnya Yodium bagi Pertumbuhan Sel Saraf dan Otak

Konsumsi garam memang tak boleh berlebihan. Tapi kekurangan yodium pun tak baik bagi tubuh.

25 Januari 2021 | 20.30 WIB

Ilustrasi garam. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi garam. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Yodium menjadi salah satu mikro nutrisi atau mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membantu hormon tiroid membentuk tiroid demi pertumbuhan sel saraf dan otak. Kekurangan zat ini sejak dalam kandungan bisa menyebabkan anak lahir dengan IQ lebih rendah. Selain itu, tumbuh dan kembang anak bisa terganggu, yang bisa terlihat dari tinggi anak lebih rendah dari rekan-rekan seusianya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kalau sudah ada gejala klinis, misalnya gondok atau pembesaran kelenjar tiroid, atau ada semacam benjolan. Pada orang dewasa kesulitan untuk hamil, gangguan siklus menstruasi, gangguan fungsi mental, dan masalah lain akibat kekurangan hormon tiroid karena asupan yodium kurang," kata pakar gizi klinik dr. Diana F. Suganda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Diana menekankan, setiap golongan usia memerlukan asupan yodium berbeda-beda. Usia 0-1 tahun membutuhkan sekitar 90 mikrogram sehari. Jumlah kebutuhan meningkat menjadi 120 mikrogram untuk anak usia hingga 12 tahun dan kelompok usia 12 tahun-dewasa memerlukan 150 mikrogram yodium.

Jumlah asupan yodium semakin tinggi, yakni 220 mikrogram khusus untuk ibu hamil dan 250 mikrogram khusus ibu menyusui.

"Setiap kelompok umur memiliki kebutuhan yodium berbeda dan sebaiknya dipenuhi dari berbagai makanan sumber yang dikombinasikan karena sumber makanan mengandung yodium itu banyak, salah satunya makanan laut," tutur Diana.

Selain garam, sumber yodium berasal dari laut misalnya ikan, udang, kerang, cumi-cumi, kepiting, rumput laut, kemudian telur, susu, dan produk susu lain seperti yogurt dan keju.

"Gula maksimal empat sendok makan, garam satu sendok teh (bisa tambahkan garam beryodium) dan lemak, misalnya untuk menumis atau oseng-oseng, lima sendok makan," papar Diana.

Diana mengingatkan para orang tua membiasakan diri menerapkan pola makan bergizi seimbang. Pada anak, Anda bisa memulainya sejak dia memasuki masa menyusui dan MPASI. Pada setiap tahapan anak belajar makan, komposisi gizi seimbang wajib diterapkan setiap hari.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus