Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Penyebab dan Gejala Nyeri Otot DOMS

Terasa nyeri otot setelah olahraga menandakan kondisi delayed onset muscle soreness (DOMS)

29 Agustus 2022 | 05.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Terasa nyeri otot setelah olahraga menandakan kondisi delayed onset muscle soreness (DOMS). Kondisi ini menyebabkan nyeri otot yang meningkat secara bertahap antara 12 jam hingga 24 jam setelah olahraga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk National Library of Medicine, nyeri DOMS mempengaruhi kinerja seseorang menyebabkan pengurangan rentang gerak sendi, redam kejut dan torsi puncak. Perubahan dalam urutan otot terjadi, sehingga menyebabkan tekanan yang tak biasa ligamen dan tendon.

Penyebab DOMS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DOMS tidak langsung muncul setelah olahraga. Nyeri ini memerlukan waktu untuk terasa. Rasa sakit yang timbul setelah olahraga disebut nyeri otot akut. Kondisi ini normal, bukan cedera serius. Sensasi nyeri karena penumpukan cepat metabolit selama latihan intens.

Menurut American College of Sports Medicine, gejala DOMS biasanya terjadi setidaknya satu hari setelah berolahraga. Rasa sakitnya cenderung memuncak sekitar satu hingga tiga hari setelah olahraga, dan kemudian berkurang.

DOMS rentan dialami siapa saja, terutama orang yang sudah lama tidak berolahraga. DOMS juga dialami ketika seseorang yang rutin berolahraga, secara mendadak meningkatkan intensitas latihan atau mencoba garakan baru yang tidak biasa dilakukan tubuhnya.

Mengutip Healthline, DOMS bisa timbul akibat latihan intensitas tinggi yang menyebabkan robekan kecil mikroskopis di serat otot. Tubuh akan merespons kerusakan itu meningkatkan peradangan yang menyebabkan timbulnya rasa sakit yang tertunda di otot.

Hampir semua latihan intensitas tinggi menyebabkan DOMS. Beberapa jenis olahraga yang bisa menimbulkan DOMS, yaitu menuruni bukit, jogging, senam aerobik, latihan kekuatan otot, dan melompat. Tingkat nyeri DOMS tergantung pada kekuatan yang diberikan otot.

Sebagai contoh, berlari menuruni bukit membuat otot tungkai dan paha bawah bekerja lebih keras daripada saat berjalan. Mengutip dari laman WebMD, cedera regangan otot ringan ini membuat kerusakan mikroskopis di serat otot.

Mengutip dari laman The American College of Sports Medicine, salah satu cara terbaik untuk mengurangi tingkat parah DOMS secara latihan bertahap olahraga baru. Beri waktu otot untuk beradaptasi dengan kondisi ini sehingga meminimalkan gejala.

Gejala DOMS

Mengutip dari Healthline, gejala DOMS yaitu:

  • Otot yang terasa lembut saat disentuh
  • Rentang gerak berkurang karena rasa sakit dan kekakuan
  • Pembengkakan otot yang mengalami DOMS
  • Kelelahan otot
  • Kehilangan kekuatan otot jangka pendek

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus