Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Perhatikan Diet Atlet, Jenis Asupan Nutrisi Tergantung Cabang Olahraga

Makanan dan minuman yang keliru dapat mempengaruhi performa atlet saat berkompetisi.

29 Juli 2021 | 10.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi lomba lari cabang atletik. (Antara)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap atlet memiliki pola diet yang berbeda tergantung cabang olahraga mereka. Ada atlet yang membutuhkan asupan energi jangka panjang atau simultan, ada pula yang butuh 'ledakan' energi dalam waktu seketika dan satu kali saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip laman Futurity, nutrisi menjadi unsur penting bagi setiap atlet untuk mencapai performa sempurna. Ditambah dengan latihan yang cukup dan kestabilan emosi, maka tiga unsur ini akan saling menunjang saat berlomba. Strategi diet atlet untuk cabang olahraga tertentu juga berbeda-beda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam wawancara dengan Cantika.com, atlet angkat besi Windy Cantika Aisah mengatakan dilarang mengkonsumsi es krim dan makanan pedas selama satu bulan sebelum bertanding di Olimpiade Tokyo 2020. "Latihan juga diperketat, kecuali hari Sabtu bebas," kata Windy dalam wawancara eksklusif pada Senin, 26 Juli 2021.

Windy Cantika Aisah berhasil merebut medali perunggu dari cabang angkat besi kelas 49 kilogram putri, pada Sabtu, 24 Juli 2021. Dia menyumbang medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Selain es krim dan makanan pedas seperti sambal, Windy mengatakan, pelatih membebaskannya mengkonsumsi apapun asalkan sesuai porsi.

Tentu semua orang membutuhkan asupan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, garam, dan asam lemak dalam jumlah yang tepat. Pada cabang olahraga yang berbeda, ada kalanya seorang atlet harus menambah asupan karbohidrat dalam 48 jam atau dua hari sebelum bertanding.

Untuk atlet lari cepat atau sprinter 100 meter, lempar lembing, dan lompat tinggi, mereka hanya membutuhkan energi dalam jangka waktu singkat. Bagi mereka, tidak ada diet khusus yang diperlukan pada hari-hari sebelum bertanding. Yang penting, jangan makan berlebihan.

Sementara atlet lari jarak jauh, atlet balap sepeda, dan cabang olahraga yang membutuhkan ketahanan stamina dalam waktu panjang, perlu penanganan atau diet khusus sebelum bertanding. Umumnya mereka banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, misalkan roti tawar, sebagai cadangan energi.

Zat glikogen menjadi suntikan energi ekstra ketika atlet ini menggerakkan otot-otot mereka untuk memutar pedal sepeda dengan keras atau mengayunkan kaki saat berlali jarak jauh. Zat glikogen yang merupakan gula dari bahan makanan tadi tersimpan dalam otot dan hati.

Dalam cabang olahraga tertentu, para atlet yang membutukan asupan energi untuk jangka panjang juga membutuhkan makanan ringan, seperti cokelat dan minuman energi. Tabungan gula ini dapat disimpan dan memberikan energi selama berlomba.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus