Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Permainan untuk Menjaga Kesehatan Otak Lansia

Kesehatan otak lansia perlu dijaga, tak hanya bersumber dari asupan makanan dan minuman, tapi juga aktivitas permainan

30 Juli 2023 | 12.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi main kartu bridge (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penuaan merupakan proses alami dalam fase kehidupan makhluk hidup. Adapun manusia, seiring bertambah usia, kemampuan kognitif akan mengalami perubahan dan penurunan. Itu sebabnya, kesehatan otak perlu dijaga, tak hanya bersumber dari asupan makanan dan minuman, tapi juga aktivitas permainan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Permainan yang menantang pikiran bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan otak orang lansia. Merujuk publikasi Kementerian Kesehatan, Games untuk Melatih Kemampuan Otak Manusia, lansia bisa melatih dan merangsang kemampuan otaknya dengan berbagai tantangan dalam permainan.

Permainan untuk kesehatan otak lansia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Teka-teki Silang (Crossword Puzzle)

Ingatan verbal untuk mencari kata-kata yang sesuai dengan sejumlah huruf yang cocok dengan frasa deskriptif untuk menyelesaikan teka-teki. Merujuk publikasi Association of Crossword Puzzle Participation with Memory Decline in Persons Who Develop Dementia dalam National Center for Biotechnology Information, menyelesaikan teka-teki silang berhubungan dengan penundaan timbulnya penurunan memori yang dipercepat, terlebih terhadap orang yang mengembangkan demensia.

2. Permainan otak daring

Berbagai platform seperti Lumosity, Cognifit, Sharpbrains, BrainHQ, dan lainnya menyediakan permainan otak secara gratis yang menantang ingatan, perhatian, dan konsentrasi. Meskipun belum diketahui secara pasti apakah bermain permainan ini meningkatkan kognisi dalam jangka panjang, permainan tersebut tetap memikat dan menyenangkan.

3. Puzzle Jigsaw

Mengerjakan puzzle jigsaw memerlukan banyak keterampilan memori visual-spasial, yakni melihat dan mengingat bagian-bagian yang cocok dalam ruang yang berbentuk serupa. Menurut laporan penelitian tahun 2018 yang diterbitkan dalam Frontiers of Aging Neuroscience, mengerjakan puzzle jigsaw menggunakan berbagai kemampuan kognitif.

4. Merajut

Hobi merakit model atau merajut memanfaatkan memori prosedural yang mendorong kemampuan memahami, mengingat, dan melakukan rangkaian tindakan. 

5. Bermain kartu

Bermain kartu seperti bridge menggunakan tantangan kognitif yang signifikan. Bermain ini membutuhkan kemampuan mengingat siapa yang telah memainkan kartu apa. Itu mengembangkan strategi sambil mempertimbangkan niat pemain lain dan memahami sistem poin yang kompleks. Permainan lain yang meningkatkan kognisi atau kesehatan otak lansia antara lain mahjong, catur, dan bingo.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus