Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sejumlah puskesmas di Jawa Tengah dan Jawa Timur tengah mempersiapkan diri menjelang vaksinasi polio mulai Senin depan, 15 Januari 2024.
Imunisasi massal ini merupakan antisipasi pencegahan penyakit polio—yang telah menyerang tiga anak di Jawa Tengah dan Jawa Timur sejak Desember lalu.
Daerah yang nihil kasus ikut terkena status kejadian luar biasa akibat satu kasus di daerah lain di provinsi yang sama.
Sepi menyelimuti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, pada Senin siang, 8 Januari lalu. Kesibukan hanya terlihat di ruang kepala puskesmas. Delapan petugas kesehatan membahas persiapan vaksinasi polio secara massal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekan lalu, Kementerian Kesehatan meminta semua anak usia 0-7 tahun di Jawa Tengah; Jawa Timur; dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapatkan dua dosis vaksin polio tetes tambahan pada 15 Januari nanti. Instruksi ini merupakan buntut dari temuan tiga kasus lumpuh layu akut pada tiga anak di Jawa Tengah dan Jawa Timur akibat virus polio tipe dua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sasaran vaksinasi Puskesmas Tlogosari ada 6.173 anak," kata Kepala Puskesmas Tlogosari Wetan Veronika kepada Tempo di lokasi. Calon penerima tersebar di wilayah kerja puskesmas itu, yaitu di Kelurahan Tlogosari Wetan, Tlogomulyo, Palebon, Pedurungan Tengah, dan Pedurungan Lor. Veronika menyebutkan pelaksanaan vaksinasi ditargetkan rampung dalam sepekan. Untuk itu, semua instansi digerakkan, dari posyandu, TK, hingga SD.
Ilustrasi anak penderita polio. Dok. TEMPO/Arie Basuki
Persiapan vaksinasi polio juga dilakukan di Puskesmas Miroto di Kecamatan Semarang Tengah, Semarang. "Kami dalam tahap sosialisasi ke lintas sektor dan warga," ujar Kepala Puskesmas Miroto Dien Hasana. Namun ia belum bisa memastikan jumlah target karena masih memvalidasi data.
Di Surakarta, Jawa Tengah, pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Solo, Setyowati, mengatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. "Rencana kami, pada Rabu, akan diadakan sosialisasi ke kepolisian resor dan DPRD soal pelaksanaan vaksinasi tersebut," kata dia. Setyowati juga memastikan ketersediaan vaksin cukup. Adapun imunisasi akan berlangsung di sekolah dan posyandu. Solo, yang nihil kasus, ikut mendapat status kejadian luar biasa polio setelah adanya temuan kasus di Klaten, Jawa Tengah, pada Desember 2023. Anak 6 tahun ini menderita demam dan lumpuh kaki tak lama setelah kembali dari Sampang, Madura, Jawa Timur.
Sejumlah puskesmas di Jawa Timur juga tampak sibuk mempersiapkan vaksinasi massal tersebut. Puskesmas Nelayan, Kecamatan Gresik, misalnya, telah merampungkan pendataan dan persiapan vaksinasi. Vaksin oral ini juga menyasar anak yang sudah mendapat imunisasi polio lengkap. “Kami sudah mensosialisasi, baik ke posyandu maupun ke sekolah. Tinggal menunggu edaran undangan," kata Kepala Puskesmas Nelayan Ahmad Taufik.
Senada, Puskesmas Driyorejo, Gresik, juga telah rampung menjaring data. “Kami mulai bersosialisasi keliling pada Rabu, 10 Januari 2024,” ujar Sukadi, kepala puskesmas itu.
Temuan tiga kasus polio terbaru itu membuat khawatir Dyah Rahayuningsih, 32 tahun. Ibu dua anak asal Tegalrejo, Kelurahan Sondakan, Surakarta, itu mengatakan anaknya yang berusia 3 tahun 7 bulan sudah mendapatkan empat kali vaksinasi polio.
Namun, karena ada kabar pasien yang tetap terserang virus polio meski telah mendapat vaksinasi lengkap, Dyah berfokus pada faktor lain, yaitu kebersihan. Dia mewanti-wanti anak pertamanya untuk rajin mencuci tangan dan, untuk sementara waktu, tidak berbagi makanan dengan temannya di sekolah.
Kewaspadaan Dyah meningkat setelah anaknya masuk pendataan vaksinasi polio di sekolah beberapa hari lalu. Dia lalu bertanya kepada posyandu di dekat rumahnya. Dia berharap pemerintah dapat mensosialisasi bahaya polio secara lebih luas agar masyarakat mendapat informasi yang valid dan menyeluruh. "Apalagi bagi ibu yang bekerja di luar rumah, seperti saya, tidak bisa mengawasi anak 24 jam, jadi cukup khawatir," ujarnya.
Ilustrasi vaksinasi polio di Puskesmas. TEMPO/Prima mulia
Di Semarang, Dwi Yuliasari, ibu satu anak, lebih dulu mendapat informasi soal ancaman polio dari pengurus RT dan kader posyandu tak lama setelah temuan kasus di Klaten pada Desember lalu. Pemberian vaksin tetes tersebut diagendakan berlangsung pada Kamis, 18 Januari mendatang.
Tak semua warga mendapat informasi vaksinasi gratis tersebut. Nurul Muthoharoh, 26 tahun, ibu satu anak asal Kecamatan Bungah, Gresik, mendapat kabar dari posyandu soal ancaman penyakit polio pada 4 Januari lalu. Namun, hingga kini, belum ada woro-woro soal imunisasi polio tersebut.
Nuraini Fitriyah, 26 tahun, warga Krian, Driyorejo, Gresik, juga belum mendengar temuan kasus polio. Selama ini ia tidak begitu khawatir dengan polio karena tak ada temuan kasus di lokasi tempat tinggalnya. “Bulan ini bakal ada vaksinasi saya tahu, tapi tanggalnya belum tahu,” ujar ibu dua anak itu. Namun ia memastikan anaknya selalu mendapatkan vaksinasi lengkap dari bidan.
JIHAN RISTIYANTI | JAMAL A. NASHR (SEMARANG) | SEPHTIA RYANTHIE (SOLO)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo