Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pertambahan Tinggi Anak yang Perlu Dipantau Orang Tua

Memiliki tubuh tinggi ideal adalah dambaan bagi sebagian orang. Pentingnya orang tua memantau perkembangan tinggi anak sejak bayi.

18 Juli 2020 | 07.36 WIB

Ilustrasi bayi memasukkan jarinya ke dalam mulut. Unsplash/Irina Murza
Perbesar
Ilustrasi bayi memasukkan jarinya ke dalam mulut. Unsplash/Irina Murza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki tubuh tinggi ideal adalah dambaan bagi sebagian orang, khususnya bagi mereka yang mengejar suatu profesi tertentu yang menuntut tinggi badan. Pakar bidang endoktrin Jose Batubara mengatakan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan orang tua untuk mencegah masalah tumbuh kembang pada anak. “Pertama kali yang harus dipersiapkan adalah ketika hamil,” kata Jose dalam live Instagram di akun dokter anak, I Gusti Ayu Nyoman Partiwi alias dokter Tiwi, @drtiwi pada Kamis, 16 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jose menjelaskan bayi tidak boleh lahir dalam keadaan prematur. Selain juga, janin juga tidak boleh mengalami hambatan pertumbuhan. Misalnya janin sudah cukup bulan, tetapi ketika lahir tidak mencapai 2.500 gram. Menurut Jose, situasi seperti itu dapat mengancam pertumbuhan tinggi anak ketika dewasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hal berikutnya yang perlu dipersiapkan adalah nutrisi pada bayi usia nol sampai satu tahun. Nutrisi lengkap yang mencakup kalori, susu, dan vitamin D harus dipenuhi untuk menunjang tumbuh kembang anak. “Pertumbuhan tinggi itu kan tulang yang bertambah tinggi, nah tulang bahan pembentuknya adalah kalsium, vitamin D, dan nutrisi lainnya,” ujar Jose.

Hal terakhir yang perlu diketahui para orang tua adalah fase pertumbuhan anak. “Ada tiga fase pertumbuhan anak, pertama usia anak nol hingga dua sampai tiga tahun, kemudian fase stabil pertumbuhan sampai puber, dan ketiga, setelah puber, pacu pertumbuhan,” kata Jose.

Pada fase pertama di tahun pertama setelah bayi lahir, tinggi bayi harus bertambah satu setengah kali dari tingginya ketika lahir. Memasuki tahun kedua, tinggi bayi harus bertambah sekitar 12-13 centimeter. “Misalnya, pas lahir panjangnya 50 centimeter, satu tahun pertama harus bertambah 25 centimeter, jadi 75 centimeter, dan pada tahun kedua tingginya jadi sekitar 88 centimeter,” kata Jose.

Lalu pada fase kedua, tumbuh tinggi anak harus naik sekitar 5-7 centimeter. Jose mengatakan, pada fase ini banyak ditemui gangguan pertumbuhan. Namun demikian tidak sulit mengontrol gangguan tersebut. “Mudah melihat gangguannya, jika pertambahan tinggi anak usia dua sampai sebelas tahun tidak sampai 4 centimeter, berarti ada gangguan,” kata Jose.

Bila masalah pertumbuhan tinggi anak ini terjadi, ada baiknya orang tua segera menghubungi dokter. Sementara pada fase ketiga, adalah fase pacu pertumbuhan.

MUHAMMAD AMINULLAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus